Organisasi Pelajar Minta Dialog Sebelum Pemkab Terapkan Jam Malam

PASER – Rencana Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Paser untuk memberlakukan kebijakan jam malam bagi pelajar menuai beragam tanggapan dari kalangan organisasi pelajar di daerah setempat. Wacana ini muncul sebagai langkah preventif pemerintah dalam menekan angka kenakalan remaja yang belakangan dinilai semakin marak.

Ketua Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Paser, Maulana, menyampaikan keberatan terhadap rencana tersebut. Menurutnya, perilaku negatif yang dilakukan sekelompok remaja tidak bisa dijadikan tolok ukur untuk menerapkan aturan yang berlaku menyeluruh. Ia menilai kondisi masyarakat sangat plural sehingga kebijakan harus mempertimbangkan keragaman situasi.

“Perlu dikecualikan jikalau mereka melakukan kegiatan hal-hal positif dengan membuat regulasi yang jelas. Meski kebijakan ini didasari dengan niat baik sebagai upaya preventif, namun harus ada tinjauan yang lebih mendalam,” kata Maulana, Senin (22/9/2025).

Ia menambahkan, pembatasan jam malam berisiko menjadi instrumen represif jika pendekatannya sebatas larangan. Bagi Maulana, langkah yang lebih tepat adalah membangun kesadaran melalui pendidikan dan dialog kultural.

“Pelajar seharusnya tidak hanya diajari untuk patuh, tetapi juga diajak memahami mengapa aturan itu penting. Itulah esensi dari pendidikan sejati,” terangnya.

Sementara itu, Ketua Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PD IPM) Paser, Nurul Sri Wahyuni, menilai kebijakan jam malam bisa memberi dampak positif sepanjang tetap dijalankan dengan prinsip keseimbangan.

Menurutnya, komunikasi yang baik antara pelajar, orang tua, dan pihak sekolah sangat penting agar tujuan kebijakan tidak mengekang kebebasan, tetapi justru membantu tumbuh kembang sosial dan emosional pelajar.

“Kebijakan ini memerlukan komunikasi yang baik antara pelajar, orang tua, dan pihak sekolah untuk mencapai keputusan yang bijak sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pendidikan,” kata Nurul.

Ia menambahkan, dengan adanya aturan pembatasan, peran orang tua dalam mendampingi anak juga semakin dikuatkan. Bahkan, pengawasan pemerintah terhadap aktivitas remaja di malam hari dinilai bisa memberi jaminan keamanan lebih.

“Secara tidak langsung remaja juga diajarkan untuk menghargai waktu dan menetapkan prioritas dalam hidup serta lebih bertanggung jawab terhadap waktu mereka,” pungkasnya. []

Admin04

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com