PALANGKA RAYA – Keberadaan Koperasi Kelurahan Merah Putih di Bukit Tunggal, Kecamatan Jekan Raya, kian memberi manfaat bagi warga sekitar. Salah satu yang baru saja merasakan langsung adalah Kristiana (58), warga setempat yang resmi menjadi anggota pada Sabtu (20/09/2025).
Kristiana datang sendiri untuk mendaftar. Ia mengaku sempat menunda sejak Juli karena kesibukan, namun akhirnya memilih bergabung setelah mengetahui kemudahan proses administrasi. “Cukup datang bawa KTP dan KK saja, langsung difoto, jadi anggota deh,” ucapnya.
Bagi Kristiana, koperasi bukan hanya tempat membeli kebutuhan dengan harga lebih murah. Ia melihat koperasi juga sebagai sarana memperluas pergaulan dan mengenalkan usaha jamu herbal yang sudah lama ditekuninya.
“Kalau nambah teman kan bisa sekalian promosi. Saya jualan jamu herbal, jadi bisa banyak yang tahu juga,” ujarnya ketika ditemui di Koperasi Merah Putih Bukit Tunggal saat Launching Gerai TPID, Jalan Mahir Mahar, Palangka Raya, Rabu (24/09/2025).
Selain itu, ia merasakan keuntungan nyata melalui harga kebutuhan pokok yang lebih terjangkau. Misalnya, harga LPG 3 kilogram di koperasi hanya sekitar Rp22 ribu, jauh lebih rendah dibandingkan warung sekitar rumahnya yang bisa mencapai Rp35 ribu.
Rumah Kristiana yang berada di sekitar Jalan Tjilik Riwut membuatnya mudah untuk mampir ke koperasi. Apalagi, ia sering memiliki pesanan jamu dan madu yang mengharuskannya melintasi jalur tersebut. “Kalau ada pesanan jamu atau madu di arah sini, saya sekalian mampir beli gas. Jadi tetap terasa menguntungkan,” jelasnya.
Kenyamanan inilah yang menurutnya membuat koperasi berbeda dari tempat belanja biasa. Tidak hanya harga, tetapi juga keberadaan komunitas yang mendukung usaha kecil.
Kristiana bukan orang baru dalam dunia usaha herbal. Selama bertahun-tahun, ia mengolah berbagai jenis kayu-kayuan khas Kalimantan menjadi ramuan herbal. Awalnya, jamu itu digunakan untuk membantu pemulihan luka sang suami yang menderita diabetes. Lambat laun, produk racikannya diminati banyak orang hingga sempat dikirim ke Papua dan Aceh.
Kini, ia berharap koperasi tidak hanya melayani kebutuhan pokok, tetapi juga membuka ruang bagi anggotanya untuk menitipkan produk lokal.
“Mudah-mudahan bisa ditampung juga produk herbal, biar orang lebih kenal. Karena di Kalimantan bahan alami banyak sekali, tapi justru yang banyak pakai orang dari luar,” tutur Kristiana.
Keberadaan Koperasi Kelurahan Merah Putih di Bukit Tunggal dinilai memberi harapan baru. Bukan hanya membantu warga mendapatkan sembako murah atau akses pupuk, tetapi juga membuka peluang ekonomi bagi pelaku usaha kecil.
Kehadiran koperasi seperti ini sejalan dengan tujuan pemerintah mendorong gerakan ekonomi kerakyatan. Melalui koperasi, warga bisa menekan biaya hidup sekaligus memperkuat jaringan usaha berbasis komunitas.
Kristiana hanyalah satu contoh dari banyak warga yang merasakan manfaat langsung. Ia tidak hanya menghemat belanja rumah tangga, tetapi juga melihat koperasi sebagai wadah untuk memperluas pemasaran produk herbal lokal.
Harapan yang ia sampaikan menunjukkan bagaimana koperasi dapat berkembang menjadi pusat pertumbuhan ekonomi masyarakat, bukan sekadar tempat belanja murah. Dengan mengintegrasikan produk lokal, koperasi berpotensi menjadi etalase potensi daerah, khususnya Kalimantan Tengah yang kaya sumber daya alam herbal. []
Admin03
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan