NUSA TENGGARA TIMUR – Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), kembali menunjukkan aktivitas vulkaniknya. Erupsi terbaru terjadi pada Kamis (25/09/2025) dini hari sekitar pukul 00.08 WITA, dengan semburan abu setinggi 800 meter dari puncak.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Lewotobi, Yohames Kolli Sorywutun, melaporkan bahwa erupsi terekam jelas dari pos pemantauan di Desa Pululera, Kecamatan Wulanggitang. “Telah terjadi erupsi G. Lewotobi Laki-laki, Nusa Tenggara Timur pada tanggal 25 September 2025 pukul 00:08 WITA dengan tinggi kolom abu teramati ± 800 m di atas puncak (± 2.384 m di atas permukaan laut),” ujarnya dalam laporan tertulis yang diterima, Kamis dini hari.
Menurut Yohanes, kolom abu yang dimuntahkan gunung terlihat berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal, mengarah ke barat daya dan barat. Getaran erupsi juga terekam pada seismogram dengan amplitudo maksimum 4,4 milimeter dan berlangsung selama sekitar 1 menit 35 detik.
Gunung Lewotobi Laki-laki yang berada di Desa Nurabelen, Kecamatan Ilebura, memiliki ketinggian 1.584 meter di atas permukaan laut. Saat ini, statusnya masih berada di tingkat awas atau level IV. Dengan status tersebut, PPGA mengingatkan masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius enam kilometer dari puncak gunung. Selain itu, untuk sektor barat daya dan timur laut, jarak larangan diperluas hingga tujuh kilometer.
“Masyarakat di sekitar G. Lewotobi Laki-laki mewaspadai potensi banjir lahar hujan pada sungai-sungai yang berhulu di puncak G. Lewotobi Laki-laki jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi terutama daerah Dulipali, Padang Pasir, Nobo, Nurabelen, Klatanlo, Hokeng Jaya, Boru, Nawakote,” jelas Yohanes dalam laporan resmi yang diterbitkan pukul 00.29 WITA.
Selain risiko banjir lahar hujan, potensi bahaya abu vulkanik juga mendapat perhatian serius. Yohanes mengimbau masyarakat tetap waspada, menggunakan masker atau penutup hidung dan mulut ketika beraktivitas di luar rumah. “Masyarakat diminta tetap tenang dan selalu menggunakan masker atau penutup hidung dan mulut sehingga bisa terhindar dari bahaya abu vulkanik yang bisa mengganggu pada sistem pernapasan,” tegasnya.
Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki bukanlah yang pertama kali dalam tahun ini. Aktivitas vulkanik gunung kembar di Flores Timur tersebut memang kerap meningkat dalam beberapa bulan terakhir, sehingga warga di sekitar lereng terbiasa dengan peringatan dini dari petugas. Meski demikian, kondisi awas membuat setiap perkembangan situasi harus dipantau secara ketat untuk mengantisipasi dampak lebih luas.
Gunung Lewotobi sendiri dikenal sebagai salah satu gunung api aktif di NTT yang memiliki dua puncak, yakni Lewotobi Laki-laki dan Lewotobi Perempuan. Aktivitasnya kerap menjadi perhatian karena bisa memengaruhi kehidupan masyarakat sekitar, baik dari aspek kesehatan, keamanan, maupun aktivitas ekonomi warga yang tinggal di kawasan rawan bencana.
Hingga Kamis pagi, tidak ada laporan kerusakan maupun korban jiwa. Namun, aparat setempat bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) terus melakukan sosialisasi dan mengimbau masyarakat agar mengikuti instruksi resmi demi keselamatan bersama. []
Admin03
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan