Koperasi Merah Putih Perkuat Stabilitas Harga Pangan di Palangka Raya

PALANGKA RAYA – Upaya menjaga stabilitas pasokan dan harga bahan pokok di Kota Palangka Raya terus digencarkan Pemerintah Kota melalui penguatan peran koperasi. Salah satu wujudnya adalah peresmian Gerai Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) ke-5 Koperasi Merah Putih di Jalan Mahir Mahar, Kelurahan Bukit Tunggal, yang dilakukan langsung oleh Wakil Wali Kota Palangka Raya, Achmad Zaini, Rabu (24/09/2025).

Dalam kegiatan tersebut, Zaini menyoroti secara khusus masalah keterbatasan pasokan LPG 3 kilogram atau gas melon. Menurutnya, tingginya permintaan dari anggota koperasi tidak sebanding dengan kuota bulanan yang diterima. “Kuotanya hanya 100 tabung per bulan, padahal anggota koperasi ini lebih dari 400 orang. Jadi wajar kalau gas melon cepat habis. Kita sudah minta langsung ke Pertamina agar pasokannya ditambah,” tegasnya.

Keterbatasan ini menimbulkan kesenjangan antara kebutuhan masyarakat dengan ketersediaan barang di lapangan. Apalagi LPG 3 Kg menjadi kebutuhan harian rumah tangga, sehingga setiap pengurangan pasokan akan cepat dirasakan dampaknya oleh warga.

Ketua Koperasi Merah Putih Bukit Tunggal, Mambang Tubil, menuturkan bahwa koperasi menjual LPG dengan harga Rp22 ribu per tabung, jauh lebih rendah dibandingkan harga di luar koperasi yang bisa mencapai Rp35 ribu hingga Rp38 ribu. “Makanya gas di koperasi selalu laris. Kuotanya cepat habis karena warga tahu harganya lebih murah dibanding beli di luar,” jelas Mambang.

Selain LPG, koperasi juga menyalurkan kebutuhan pokok lain, seperti beras dan minyak goreng dengan harga yang lebih terjangkau. Pasokan beras, misalnya, tetap stabil berkat kerja sama dengan Perum Bulog. Dengan cara ini, koperasi berperan tidak hanya sebagai penyalur barang, tetapi juga menjadi pengaman inflasi di tingkat masyarakat bawah.

Hadyan, perwakilan Pertamina yang hadir dalam acara tersebut, mengakui perlunya evaluasi terhadap kebutuhan tambahan LPG di koperasi. “Kalau memang kebutuhannya luar biasa, nanti akan dilakukan upaya penambahan tabung,” ujarnya singkat.

Achmad Zaini menegaskan bahwa Pemko Palangka Raya akan terus memperkuat keberadaan koperasi Merah Putih sebagai garda terdepan dalam menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok. “Kewajiban pemerintah kota adalah menjaga stabilitas pasokan dan harga. Dengan adanya koperasi, kebutuhan primer masyarakat bisa terpenuhi lebih mudah,” katanya.

Sejauh ini, sudah berdiri 30 koperasi Merah Putih di Palangka Raya, dan seluruhnya berbadan hukum. Namun, tidak semua koperasi berjalan optimal karena keterbatasan sarana maupun tempat usaha. Meski demikian, pemerintah kota tetap mendorong agar setiap koperasi mampu berfungsi maksimal, terutama dalam mendukung kestabilan pangan.

Zaini menambahkan, setiap masukan dari masyarakat akan menjadi bahan evaluasi pemerintah. Terutama terkait ketersediaan LPG, ia berharap Pertamina dapat merespons cepat agar kebutuhan rumah tangga tidak terganggu. “Kalau ada masukan dari masyarakat, seperti kebutuhan LPG yang lebih banyak, itu akan jadi bahan evaluasi. Harapannya koperasi bisa benar-benar jadi solusi kebutuhan pokok warga,” pungkasnya.

Peresmian gerai koperasi tersebut menjadi simbol komitmen bersama antara pemerintah daerah, lembaga distribusi, dan masyarakat untuk menghadapi tantangan inflasi. Dengan kerja sama yang baik, Pemko optimistis masyarakat tetap bisa mengakses bahan pokok dengan harga wajar meski menghadapi dinamika ekonomi yang tidak menentu. []

Admin03

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com