HULU SUNGAI SELATAN – Hujan yang turun di sejumlah wilayah Kalimantan Selatan dalam beberapa hari terakhir ternyata belum sepenuhnya meredam ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Titik panas atau hotspot masih terpantau, terutama di Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), dengan konsentrasi terbanyak di Kecamatan Daha Selatan, Daha Utara, dan Daha Barat.
Pada Kamis (25/09/2025), kebakaran kembali terjadi di wilayah Daha Selatan. Satgas Karhutla yang terdiri dari aparat desa, kecamatan, Manggala Agni, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) HSS langsung turun untuk memadamkan api. Namun upaya pemadaman tidak sepenuhnya berhasil karena sulitnya akses menuju lokasi.
Camat Daha Selatan, Ahmad Yani, menjelaskan bahwa kebakaran terjadi di Desa Samuda dekat Desa Siang Gantung, Kecamatan Daha Barat. “Namun lantaran sulitnya akses atau jauhnya lokasi, area yang dapat dipadamkan terbatas. Kebanyakan kebakaran terjadi di lahan kosong,” katanya.
Titik panas juga ditemukan di areal perkebunan kelapa sawit yang belum digarap. Menurut Yani, kondisi tersebut sudah dilaporkan kepada BPBD HSS.
Kepala Pelaksana BPBD HSS, Kusairi, menyebutkan sebagian besar titik api muncul di lahan tidur maupun areal Hak Guna Usaha (HGU) perkebunan sawit. “Makanya kadang water bombing dari pemerintah provinsi tidak masuk ke areal HGU. Sedangkan perusahaan tersebut tidak berkantor di sana. BPBD HSS turun kalau api di lahan tersebut mendekati permukiman,” ujarnya.
Data Pusdalops-PB BPBD HSS mencatat pada Kamis, sebanyak 17 titik panas terpantau di Daha Selatan, Daha Utara, Daha Barat, dan Sungai Raya. Sementara laporan BMKG Syamsudin Noor menyebutkan total 49 titik panas terdeteksi di enam kabupaten, dengan HSS menjadi yang terbanyak.
Meski jumlah hotspot menurun dibandingkan dua hari sebelumnya yang mencapai 202 titik, status siaga darurat karhutla di HSS tetap diberlakukan. Kusairi menegaskan, “Kebanyakan kebakaran muncul di lahan tidur dan perkebunan.”
Kondisi ini menunjukkan bahwa meskipun curah hujan mulai turun, upaya pencegahan dan penindakan tetap harus digencarkan agar api tidak meluas dan membahayakan permukiman warga. []
Admin04
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan