{"remix_data":[],"remix_entry_point":"challenges","source_tags":["local"],"origin":"unknown","total_draw_time":0,"total_draw_actions":0,"layers_used":0,"brushes_used":0,"photos_added":0,"total_editor_actions":{},"tools_used":{"ai_enhance":1},"is_sticker":false,"edited_since_last_sticker_save":true,"containsFTESticker":false}

Ratusan Hektar Sawah di Barito Selatan Terendam Air Sungai Barito

BARITO SELATAN – Ancaman gagal panen kembali menghantui para petani di Desa Damparan, Kecamatan Dusun Hilir, Kabupaten Barito Selatan. Hujan deras yang mengguyur beberapa hari terakhir membuat debit Sungai Barito meningkat tajam hingga merendam ratusan hektar lahan pertanian padi.

Kondisi itu membuat sebagian besar tanaman padi yang seharusnya siap panen dalam waktu dekat justru terendam banjir. Agar kerugian tidak semakin besar, para petani terpaksa melakukan pemanenan lebih cepat meskipun bulir padi belum mencapai kematangan penuh.

Tantangan lain yang dihadapi warga adalah tingginya genangan air yang mencapai sebatas dada orang dewasa. Dalam keadaan seperti itu, petani tidak lagi bisa berjalan di sawah. Mereka mengandalkan kelotok, perahu bermesin kecil, untuk mengangkut hasil panen.

Kepala Desa Damparan, Samsudin, menjelaskan situasi tersebut sangat memukul masyarakat yang mayoritas menggantungkan hidup dari sektor pertanian. Ia menyebut sebagian besar sawah kini dalam kondisi rusak.
“Hingga saat ini, dengan kondisi air seperti sekarang, sekitar 30 – 40 persen sawah mengalami kerusakan dan terancam gagal panen. Semoga air bisa lekas surut dan padi warga tidak sampai rusak seratus persen, dan masih banyak yang bisa dipanen,” ungkapnya, Jumat (26/09/2025).

Sebagai daerah yang dikenal sebagai salah satu lumbung padi terbesar di Barito Selatan, kerugian akibat banjir ini tentu berdampak besar. Samsudin menegaskan perlunya perhatian serius dari pemerintah daerah maupun provinsi.
“Yang para petani butuhkan adalah solusi, baik itu melalui bantuan teknologi maupun informasi yang bisa dengan cepat sampai kepada masyarakat. Agar kedepannya para petani tidak lagi khawatir mengalami kegagalan panen, meskipun terjadi banjir maupun kekeringan,” tambahnya.

Selain itu, ia juga menyuarakan harapan warga agar ada bantuan pangan. Pasalnya, ketika banjir melanda, tidak hanya padi yang terancam tetapi juga penghasilan harian masyarakat ikut terganggu.
“Kami berharap agar pemerintah juga bisa memberikan bantuan, berupa sembako kepada masyarakat atau petani yang terdampak banjir ini. Karena dengan situasi ini, mata pencaharian mereka sedikit terganggu akibat banjir yang terjadi,” tutupnya.  []

Admin04

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com