Desa Binuang Wakili PPU di Lomba Perpustakaan Desa Tingkat Nasional

PENAJAM PASER UTARA – Kiprah Desa Binuang, Kecamatan Sepaku, dalam mengembangkan literasi dan pemberdayaan masyarakat kini mendapat perhatian nasional. Desa ini mewakili Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) pada Lomba Perpustakaan Desa/Kelurahan/Kampung Tingkat Nasional 2025, setelah Perpustakaan Sumber Ilmu dinilai layak masuk nominasi.

Pada Jumat (26/09/2025), tim juri dari Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI melakukan visitasi langsung ke Desa Binuang. Penilaian tersebut tidak hanya melihat koleksi buku, melainkan juga aktivitas dan kontribusi perpustakaan bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat.

Ketua Dewan Juri Perpusnas, Dra. Woro Titik Harianti, M.A., menekankan bahwa perpustakaan desa saat ini harus mampu bertransformasi. “Informasi dari perpustakaan harus diolah kembali menjadi pengetahuan dan keterampilan yang bisa ditulis, dipraktikkan, serta dibagikan. Perpustakaan tidak boleh sepi; ia harus hidup sebagai pusat aktivitas masyarakat,” ucapnya.

Kunjungan juri turut dihadiri Sekretaris Daerah PPU, Tohar, yang hadir mewakili Bupati, bersama sejumlah pejabat daerah dan tokoh masyarakat. Dalam sambutannya, Tohar menggarisbawahi pentingnya menjadikan perpustakaan sebagai simpul kolaborasi. Menurutnya, dari ruang baca sederhana bisa lahir beragam kegiatan produktif yang menyentuh kehidupan sehari-hari warga.

“Dari halaman perpustakaan kita bisa mengajarkan budidaya sayur, olahan pangan, hingga pengelolaan keuangan rumah tangga. Dampaknya, nutrisi keluarga membaik, pengeluaran lebih efisien, dan inflasi lokal terbantu,” jelas Tohar.

Ia menambahkan, peluang pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) harus dimanfaatkan, karena membuka pasar baru bagi hasil karya dan produk lokal. “Perpustakaan harus menjadi pusat belajar dan pemberdayaan. Hulunya literasi, hilirnya kesejahteraan,” tegasnya.

Kepala Desa Binuang, Madan, S.Sos., menceritakan perjalanan Perpustakaan Sumber Ilmu yang sejak berdiri pada 2018 terus berkembang. Kini perpustakaan bukan hanya ruang baca, tetapi juga memiliki pojok anak, kelas keterampilan, dan program pendampingan UMKM.

“Alhamdulillah, berkat dukungan kabupaten dan provinsi, Desa Binuang kini dipercaya masuk nominasi nasional,” ungkap Madan.

Dalam peninjauan, tim juri melihat langsung kegiatan literasi, produk olahan masyarakat, hingga dialog bersama pengelola. Perwakilan Otorita IKN pun menyatakan kesiapan bersinergi mendukung program pemberdayaan di wilayah sekitar IKN.

Visitasi ditutup dengan harapan agar Perpustakaan Sumber Ilmu terus tumbuh menjadi ruang belajar yang ramah bagi semua kalangan. Apapun hasil perlombaan, pengalaman Desa Binuang dianggap sebagai praktik baik yang layak ditiru di desa-desa lain.[]

Penulis: Subur Priono | Penyunting: Rasidah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com