JAWA TIMUR – Sebanyak 16 siswa SD Negeri di Kecamatan Semboro, Jember, harus dibawa ke puskesmas setelah mengalami gejala mual dan muntah usai menyantap menu Makan Bergizi Gratis (MBG). Insiden ini menimbulkan perhatian serius terkait keamanan pangan dalam program makanan bergizi untuk sekolah.
“Kami kemarin mendapat laporan dari masyarakat tentang dugaan keracunan 16 siswa usai kegiatan Makanan Bergizi (MBG) di SDN 05 Sidomekar, Kecamatan Semboro,” kata Kapolsek Semboro, Iptu Andreas, Minggu (28/09/2025).
Mobil pengantar MBG tiba di sekolah pada Jumat (26/09/2025) sekitar pukul 08.30 WIB, dan siswa mulai menyantap makanan sekitar pukul 10.00 WIB. “Hanya berselang 10 menit, tepatnya pukul 10.10 WIB, beberapa siswa dari kelas 2, 5, dan 6 dilaporkan mulai merasakan mual-mual dan sakit perut,” jelas Andreas.
Merespons kejadian tersebut, guru di SDN 05 Sidomekar segera membawa lima siswa yang mengalami gejala terparah ke Puskesmas Semboro pada pukul 10.20 WIB untuk mendapatkan pemeriksaan medis. Sementara itu, siswa lain yang mengalami gejala ringan tetap berada di sekolah di bawah pengawasan guru.
Menu MBG hari itu terdiri dari roti tawar, perkedel tempe, selada dan mentimun, keju, saus tomat, serta susu UHT. Danposramil Semboro, Peltu Suryo Hadi, menjelaskan bahwa sampel makanan MBG yang diduga menjadi penyebab keracunan telah diambil untuk diuji di laboratorium. “Sampel makanan sudah dibawa oleh petugas dari Dinas Kesehatan untuk dilakukan uji lab,” ungkapnya.
Kasus ini menjadi sorotan karena program MBG bertujuan menyediakan makanan sehat dan bergizi bagi siswa, namun insiden keracunan dapat mengurangi kepercayaan masyarakat terhadap kualitas pengolahan makanan di sekolah. Pihak sekolah dan dinas terkait menekankan pentingnya prosedur keamanan pangan, mulai dari penyimpanan, distribusi, hingga penyajian makanan kepada anak-anak.
Selain itu, kejadian ini menekankan perlunya koordinasi cepat antara sekolah, tenaga medis, dan aparat keamanan untuk memastikan penanganan yang tepat jika terjadi insiden serupa di masa mendatang. Penyelidikan lebih lanjut melalui uji laboratorium diharapkan dapat mengungkap penyebab pasti gejala mual dan muntah yang dialami para siswa.
Kejadian ini juga menjadi pengingat bagi sekolah dan penyedia program MBG untuk selalu memastikan kualitas dan kebersihan makanan demi melindungi kesehatan siswa, sekaligus menjaga kepercayaan orang tua terhadap program gizi sekolah. []
Admin03
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan