Penganiayaan Kurir di Bekasi Viral, Pelaku Masih Buron

JAWA BARAT – Sebuah insiden penganiayaan terjadi pada Jumat (26/09/2025) siang di Bekasi Utara, Kota Bekasi, ketika seorang kurir paket yang menagih pembayaran cash on delivery (COD) diserang pria bernama Christian Kapau alias Kece menggunakan senjata tajam. Peristiwa ini menjadi viral di media sosial, memicu keprihatinan masyarakat terkait keselamatan kurir dalam menjalankan pekerjaannya.

Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota, AKBP Braiel Arnold Rondonuwu, membenarkan laporan mengenai penganiayaan tersebut. Korban, seorang kurir berinisial ID (22), datang ke rumah pelaku untuk menagih paket COD yang dikirimkan seharga Rp 30.000. “Benar, korban sudah kami terima laporan, visum, dan minta keterangan,” ujar Braiel, Sabtu (27/09/2029).

Dalam video yang beredar di media sosial, terlihat ID hanya merekam sambil menagih pembayaran paket. Namun, Kece menolak pembayaran tunai dan meminta agar transaksi dilakukan melalui transfer bank. Perbedaan cara pembayaran inilah yang memicu adu mulut antara keduanya.

“Setibanya di rumah pelaku, pelaku meminta agar pembayaran dilakukan melalui transfer bank. Namun korban menolak dengan alasan pengalaman sebelumnya, di mana pelaku sering terlambat melakukan pembayaran via transfer dan harus ditagih terlebih dahulu,” terang Braiel.

Kurir kemudian menawarkan alternatif pembayaran menggunakan Qris. Namun, pelaku justru merasa kesal dan mengambil parang, lalu mengayunkan senjata tersebut ke arah korban. Akibatnya, tangan kanan korban terluka saat menangkis ayunan parang. “Pelaku mengambil senjata tajam jenis parang dan berusaha mengayunkan ke arah perut korban. Namun korban secara refleks menangkis dengan tangan kanan, sehingga mengakibatkan luka pada tangan kanan korban,” imbuh Braiel.

Polisi telah menerima laporan resmi dari korban dan saat ini masih memburu Kece. “Pelaku sedang kami buru,” kata Braiel. Aparat juga tengah mendalami motif di balik agresi pelaku, meski diduga dipicu perbedaan pendapat mengenai metode pembayaran.

Kasus ini menyoroti risiko yang dihadapi kurir paket dalam sistem COD. Beberapa ahli keamanan menyebut insiden serupa bisa diminimalkan melalui edukasi pelanggan, prosedur pengiriman yang lebih aman, dan penggunaan aplikasi pembayaran digital yang memiliki rekam jejak transaksi.

Masyarakat diimbau untuk tetap menjaga komunikasi yang baik dengan kurir, serta menghindari konfrontasi fisik. Selain itu, penyedia jasa pengiriman dianjurkan menyiapkan protokol keselamatan dan pelatihan bagi kurir, termasuk strategi menghindari konflik saat menghadapi pelanggan yang agresif.

Polisi meminta siapa pun yang memiliki informasi terkait keberadaan pelaku untuk segera melapor. Sementara itu, korban telah mendapatkan perawatan medis untuk luka pada tangan akibat menghalangi ayunan parang.

Peristiwa ini menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan dan kepatuhan pada prosedur pembayaran, terutama dalam transaksi tunai seperti COD. Insiden serupa berpotensi terjadi jika perbedaan pembayaran disikapi secara emosional dan tanpa pengawasan, sehingga keselamatan pihak kurir menjadi taruhan. []

Admin03

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com