SAMARINDA – Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Rudy Mas’ud, menegaskan bahwa optimalisasi aset daerah dan penguatan sektor retribusi menjadi strategi utama dalam memperkuat Pendapatan Asli Daerah (PAD). Hal itu disampaikannya seusai menghadiri rapat pimpinan di Kantor Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kaltim, Senin (29/09/2025).
Dalam kesempatan itu, Rudy menyampaikan apresiasi kepada jajaran Bapenda yang dinilai telah bekerja keras mendukung keberlangsungan agenda rapat rutin pemerintah provinsi. “Hari ini merupakan momen spesial karena kita melaksanakan rapat pimpinan di kantor Bapenda Provinsi Kalimantan Timur. Saya memberikan apresiasi kepada Kepala Bapenda beserta jajaran yang sudah menyiapkan sarana, prasarana, bahkan sarapan pagi untuk kelancaran kegiatan,” ujarnya.
Menurut Rudy, rapat rutin setiap Senin tidak sekadar menjadi forum evaluasi, tetapi juga ruang strategis untuk merumuskan arah kebijakan fiskal daerah. Ia menjelaskan bahwa pada rapat kali ini isu utama yang dibahas adalah dana bagi hasil (DBH) serta kesiapan Kaltim menghadapi tekanan fiskal.
“Seperti biasa, setiap Senin kita melaksanakan rapat pimpinan. Dalam rapat kali ini, salah satu hal yang dibahas adalah mengenai dana bagi hasil daerah. Kita harus segera bertransformasi dan siap menghadapi situasi serta tekanan fiskal yang berlaku di seluruh Indonesia, baik di tingkat provinsi, kabupaten, maupun kota,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya kesiapan daerah dalam menghadapi tantangan fiskal yang kian kompleks. “Intinya, kita harus siap. Untuk PAD, target yang sudah disusun insya Allah bisa tercapai. Namun ke depan kita tetap perlu melakukan perbaikan, terutama di sektor-sektor industri,” katanya.
Salah satu langkah strategis yang ditekankan adalah memaksimalkan pemanfaatan aset daerah. Rudy menyebut aset yang dikelola dengan baik dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap PAD. “Opsinya adalah bagaimana kita bisa memaksimalkan aset-aset daerah melalui kerja sama dengan BUMN, BUMD, maupun pihak swasta. Selain itu, retribusi daerah juga perlu diperkuat, terutama dari pajak bahan bakar dan pajak alat berat,” tambahnya.
Di sisi lain, Rudy memberikan apresiasi kepada masyarakat Kaltim yang selama ini taat dalam menunaikan kewajiban pajak. Ia menilai kepatuhan tersebut menjadi faktor penting dalam menjaga stabilitas pendapatan daerah. “Saya ucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat Kalimantan Timur yang tertib dan patuh membayar pajak kendaraan. Dukungan masyarakat sangat penting agar target PAD bisa terus tercapai,” pungkasnya.
Dengan strategi optimalisasi aset, penguatan retribusi, dan dukungan masyarakat, Pemprov Kaltim optimistis target PAD 2025 dapat tercapai. Dana tersebut diharapkan mampu menopang berbagai program pembangunan di bidang infrastruktur, pendidikan, kesehatan, serta pelayanan publik lainnya.
Bagi Pemprov Kaltim, kemandirian fiskal menjadi bagian dari komitmen memperkuat fondasi pembangunan daerah, sekaligus mengurangi ketergantungan terhadap transfer dana pusat. Melalui langkah-langkah konkret tersebut, Kaltim menargetkan peningkatan kualitas layanan publik yang lebih merata hingga ke pelosok daerah. []
Penulis: Rifky Irlika Akbar | Penyunting: Rasidah
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan