BALIKPAPAN – PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan memastikan kualitas serta takaran Bahan Bakar Minyak (BBM) yang beredar di Kota Balikpapan masih sesuai standar. Hal ini ditegaskan setelah adanya pemeriksaan bersama sejumlah pihak terkait di beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), Rabu (24/09/2025).
Pemeriksaan dilakukan secara kolaboratif oleh Pertamina bersama Dinas Perdagangan (Disdag) Balikpapan dan Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Kalimantan Timur. Kegiatan ini meliputi uji kuantitas dengan menggunakan bejana ukur, serta pengujian mutu untuk jenis BBM Pertalite, Pertamax, hingga Solar.
Dari hasil pengujian tersebut, seluruh sampel dinyatakan normal dan masih berada dalam batas toleransi wajar. Temuan ini sekaligus meredam kekhawatiran masyarakat terkait isu seputar kualitas maupun takaran BBM di sejumlah SPBU.
“Energi yang sampai ke tangan masyarakat harus aman, sesuai standar, dan sesuai takaran. Setiap jalur distribusi kami awasi ketat, mulai dari Terminal BBM hingga SPBU,” ujar Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan, Edi Mangun, dalam keterangan pers, Selasa (30/09/2025).
Ia menegaskan, keterlibatan pemerintah daerah dan aparat kepolisian dalam proses pengawasan menunjukkan keseriusan untuk menjamin transparansi. “Ada pengawasan bersama, sehingga jika ada penyimpangan langsung bisa terdeteksi. Transparansi ini penting agar konsumen merasa aman dan percaya,” tambahnya.
Selain dari sisi kuantitas dan kualitas, pengawasan dilakukan secara berlapis. Tim Metrologi Disdag Balikpapan memastikan pengecekan takaran SPBU dilakukan secara rutin. Pertamina juga secara berkala melaksanakan uji mutu tahunan di seluruh jalur distribusi BBM, sebagai bagian dari mekanisme kontrol internal.
Upaya tersebut tidak hanya berfungsi menjaga kepercayaan masyarakat, tetapi juga menjadi bagian dari komitmen Pertamina untuk memastikan ketersediaan energi yang aman, berkelanjutan, dan adil. Apalagi Balikpapan merupakan salah satu kota penting di Kalimantan Timur dengan kebutuhan energi yang cukup tinggi, baik untuk sektor transportasi, industri, maupun rumah tangga.
Edi menambahkan, pihaknya juga membuka ruang komunikasi dengan masyarakat jika menemukan indikasi penyimpangan di lapangan. “Kami mendorong konsumen untuk segera melapor apabila mendapati kejanggalan di SPBU. Laporan masyarakat sangat penting bagi kami dalam melakukan evaluasi sekaligus tindakan korektif,” ujarnya.
Seiring berkembangnya kota Balikpapan sebagai gerbang utama menuju Ibu Kota Nusantara (IKN), kebutuhan energi dipastikan akan terus meningkat. Pertamina menilai pengawasan distribusi BBM tidak hanya soal memastikan takaran sesuai, tetapi juga terkait keandalan sistem distribusi di masa depan.
“Ketahanan energi di Kalimantan, khususnya di Balikpapan, sangat bergantung pada integritas distribusi. Karena itu, kami terus memperkuat pengawasan agar masyarakat memperoleh energi yang berkualitas,” tegas Edi.
Dengan langkah-langkah tersebut, Pertamina berharap masyarakat Balikpapan dan sekitarnya dapat merasa lebih tenang dalam mengakses BBM di SPBU. Kolaborasi antara pemerintah, aparat penegak hukum, dan perusahaan diyakini menjadi kunci menjaga kepercayaan sekaligus mendukung stabilitas energi di daerah. []
Penulis: Desy Alfy Fauzia | Penyunting: Rasidah
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan