Standar Baru BGN, Program MBG di Kutai Barat Lebih Aman dan Higienis

KUTAI BARAT – Badan Gizi Nasional (BGN) resmi menetapkan standar baru bagi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang menangani program Makan Bergizi Gratis (MBG). Salah satu persyaratan penting yang diberlakukan adalah wajibnya dapur SPPG memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) sebagai bukti kelayakan operasional dari sisi kebersihan dan keamanan pangan.

Koordinator SPPI-BGN Kabupaten Kutai Barat, Yugis Asih, menjelaskan bahwa SLHS diterbitkan oleh dinas kesehatan untuk memastikan setiap dapur SPPG memenuhi standar kebersihan, sanitasi, serta keamanan makanan. Penerapan aturan ini berlaku secara menyeluruh, termasuk di wilayah Kutai Barat, Kalimantan Timur.

“Persyaratan ini bukan hanya formalitas. SLHS menjadi indikator utama agar potensi gangguan kesehatan akibat konsumsi makanan bergizi dapat diminimalkan,” kata Yugis, Selasa (30/09/2025).

Selain SLHS, setiap dapur SPPG juga diwajibkan memiliki sertifikat halal dan sertifikat penggunaan air layak pakai, seperti penggunaan air galon bersih. Ketiga sertifikat ini harus diselesaikan dalam waktu satu bulan. Bila tidak terpenuhi, dapur SPPG MBG yang tidak memenuhi syarat dapat terancam ditutup sementara.

“Dalam satu bulan, semua SPPG harus menuntaskan kewajiban ini, termasuk SLHS, sertifikat halal, dan penggunaan air layak pakai,” jelas Yugis.

Di Kutai Barat, program MBG telah berjalan di tiga kecamatan, yaitu Melak, Barong Tongkok, dan Sekolaq Darat sejak 25 Agustus 2025. Tahap pertama mencakup 26 sekolah dari tingkat TK hingga SMA, dengan ribuan siswa sebagai penerima manfaat.

“Dapur Sekolaq Darat melayani 13 sekolah dengan total 2.454 siswa, sementara SPPG Mabes Polri menjangkau 13 sekolah lain dengan total 3.520 siswa,” ungkap Yugis. Jumlah siswa yang akan menerima MBG secara bertahap diperkirakan lebih dari 6 ribu orang.

Meski baru menyasar sebagian wilayah, program MBG di Kutai Barat terus diperluas. Secara bertahap, seluruh sekolah di Kecamatan Melak dan Sekolaq Darat akan menjadi penerima manfaat. Saat ini, tiga yayasan telah terdaftar sebagai mitra BGN, yaitu Yayasan Kemala Bhayangkari, Yayasan Pendidikan Geleo Asa, dan Yayasan Pendidikan Hidayatullah Royoq.

Langkah BGN ini sekaligus menjadi bentuk peningkatan mutu program MBG, menjawab kekhawatiran masyarakat terkait keamanan makanan yang diberikan kepada anak-anak. Dengan adanya SLHS dan sertifikat tambahan, diharapkan distribusi MBG dapat berjalan aman, higienis, dan sesuai standar gizi yang ditetapkan.

Yugis Asih menegaskan, pengawasan ketat dan sertifikasi ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah untuk menjaga kesehatan dan keselamatan anak-anak, sekaligus memastikan MBG bukan hanya program berbagi makanan, tetapi juga program pendukung tumbuh kembang anak yang aman dan berkualitas. []

Admin03

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com