TEL AVIV – Perairan internasional kembali menjadi ajang ketegangan setelah delapan kapal yang tergabung dalam Global Sumud Flotilla (GSF) dicegat militer Israel pada Rabu (01/10/2025) malam sekitar pukul 20.30 waktu setempat. Armada tersebut diketahui sedang dalam misi kemanusiaan menuju Jalur Gaza, namun berakhir dengan penahanan sejumlah aktivis internasional, termasuk aktivis lingkungan asal Swedia, Greta Thunberg.
Menurut laporan Al Jazeera, kapal-kapal yang mendapat serangan dari pasukan Israel antara lain Deir Yassine/Mali, Huga, Spectre, Adara, Alma, Sirius, Aurora, dan Grande Blue. Pihak GSF menyatakan bahwa kapal mereka dihentikan secara paksa dan para awak digiring ke kapal-kapal Israel.
“Sekitar pukul 20.30, sejumlah kapal Global Sumud Flotilla termasuk Alma, Sirius, dan Adara, secara ilegal dicegat dan diseret merapat oleh pasukan penjajah Israel di perairan internasional,” demikian keterangan resmi GSF yang dikutip AFP.
Pernyataan itu juga menambahkan, “Selain pencegatan yang terkonfirmasi, siaran langsung dan komunikasi ke kapal lain juga terputus.”
Kementerian Luar Negeri Israel mengonfirmasi bahwa sejumlah aktivis yang ditahan, termasuk Greta Thunberg, berada dalam kondisi aman. “Greta dan sejumlah temannya aman dan sehat-sehat,” tulis Kemlu Israel melalui akun resmi mereka di X.
Kementerian itu bahkan merilis sebuah video yang memperlihatkan Thunberg digiring aparat Israel. Namun, hingga kini pihak Israel tidak menyertakan bukti bahwa armada flotilla tersebut memiliki keterkaitan dengan Hamas, tuduhan yang kerap digunakan untuk membenarkan operasi militer terhadap misi bantuan ke Gaza.
GSF sendiri menegaskan bahwa misinya sepenuhnya bersifat kemanusiaan. Armada yang terdiri dari sekitar 45 kapal membawa aktivis, politikus, hingga sukarelawan dari berbagai negara. Pada saat insiden terjadi, flotilla itu diperkirakan hanya berjarak 131 kilometer dari pesisir Gaza.
Insiden ini diperkirakan akan memicu gelombang kritik internasional terhadap Israel. Pasalnya, pencegatan dilakukan di perairan internasional yang secara hukum berada di luar yurisdiksi Israel. Penahanan aktivis dunia, terlebih sosok populer seperti Greta Thunberg, berpotensi menambah tekanan politik terhadap Tel Aviv.
Greta selama ini dikenal sebagai aktivis lingkungan yang vokal dan kerap mengkritik negara-negara besar terkait isu perubahan iklim dan hak asasi manusia. Kehadirannya di kapal flotilla dianggap simbol dukungan moral global bagi rakyat Gaza.
Di sisi lain, Israel tetap bersikeras bahwa langkah tersebut dilakukan demi keamanan nasional. Pemerintah mereka menuduh adanya potensi penyelundupan material berbahaya di balik misi kemanusiaan, meski hingga kini tuduhan itu belum didukung bukti konkret.
Global Sumud Flotilla merupakan salah satu inisiatif internasional terbaru yang mencoba menyalurkan bantuan ke Gaza melalui jalur laut. Upaya semacam ini sebelumnya pernah terjadi, dan tidak jarang berakhir dengan bentrokan bersama militer Israel.
Sejak blokade atas Jalur Gaza diberlakukan, laut menjadi jalur vital sekaligus berisiko tinggi untuk menyalurkan bantuan. Banyak misi flotilla sebelumnya yang dicegat atau dipaksa kembali sebelum mencapai daratan Gaza. Insiden pada awal Oktober ini semakin menegaskan bahwa misi kemanusiaan di wilayah konflik tak pernah lepas dari bahaya dan pertaruhan politik global.
GSF hingga kini belum bisa menghubungi seluruh kapal yang ikut dalam armada, mengingat komunikasi banyak yang terputus sejak pencegatan. Nasib sejumlah awak lain juga masih belum jelas, selain mereka yang dipastikan sudah diamankan pasukan Israel.
Situasi ini kemungkinan akan menambah tekanan diplomatik terhadap Israel, terutama dari negara-negara yang warganya ikut serta dalam armada tersebut. Pemerintah Turki, Swedia, hingga sejumlah negara Eropa diperkirakan akan menyuarakan protes keras atas tindakan Tel Aviv.
Ke depan, insiden ini bukan hanya menjadi isu kemanusiaan, tetapi juga menyinggung persoalan hukum internasional, hak berlayar di perairan bebas, dan batasan Israel dalam menegakkan blokade terhadap Gaza. []
Admin03
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan