NUNUKAN – Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) ditegaskan sebagai investasi terbaik dalam menyiapkan generasi penerus bangsa. Namun, sejumlah pihak mempertanyakan apakah komitmen peningkatan mutu PAUD di Nunukan benar-benar diikuti dengan langkah konkret dan dukungan yang merata.
Bunda PAUD Nunukan, Andi Annisa Muthia Irwan, menyampaikan bahwa peningkatan mutu PAUD harus menjadi perhatian serius, karena kualitas pendidikan dasar akan sangat menentukan masa depan anak-anak di perbatasan. Menurutnya, anak usia dini membutuhkan bekal karakter, pengetahuan, dan keterampilan sejak awal. Hal ini bisa terwujud apabila kualitas guru PAUD terus ditingkatkan melalui pelatihan dan bimbingan teknis.
“Melalui pelatihan guru yang sudah berjalan, kualitas PAUD di Nunukan diharapkan bisa semakin baik ke depan,” ujar Andi Annisa Muthia Irwan kepada, Sabtu (04/10/2025), siang.
Meski demikian, kritikus menilai program pelatihan guru masih terbatas dan belum menjangkau seluruh PAUD di wilayah Nunukan, sehingga disparitas kualitas antar-sekolah masih tinggi. Selain itu, dukungan infrastruktur, sarana belajar, dan insentif bagi guru di daerah perbatasan dinilai belum memadai.
Sebagai langkah nyata, pihaknya menandatangani komitmen bersama bertema “PAUD Bermutu untuk Semua”. Komitmen ini dimaksudkan untuk memperkuat sinergi antar-lembaga, baik pemerintah maupun organisasi masyarakat, agar setiap anak di Nunukan mendapat akses pendidikan yang layak. Namun, sejumlah pengamat menyoroti bahwa perjanjian semacam ini sering berhenti pada simbolisme, tanpa tindak lanjut yang konsisten di lapangan.
Tim Penggerak PKK Kabupaten Nunukan juga menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Dinas Pendidikan untuk memperkuat ekosistem PAUD. “Ke depan, kerja sama juga akan diperluas ke sejumlah OPD lain agar dukungan terhadap PAUD semakin kuat,” jelas Andi Annisa.
Annisa juga menekankan pesan moral kepada guru PAUD, bahwa profesi ini bukan sekadar pekerjaan, melainkan amanah besar. Insentif hanyalah bentuk apresiasi, sedangkan ketulusan mendidik anak-anak yang utama. Meski demikian, sebagian pihak menilai ketulusan guru perlu dibarengi dengan fasilitas, kompensasi memadai, dan sistem pengawasan kualitas yang efektif agar dampak program benar-benar terasa.
Kepala Dinas Pendidikan Nunukan, Akhmad, menegaskan bahwa PAUD adalah fondasi pendidikan. “Jika fondasi ini kokoh, maka keberhasilan di jenjang berikutnya akan lebih mudah tercapai,” tegasnya. Kritik muncul terkait ketidakmerataan fasilitas dan pelatihan di lapangan, yang dikhawatirkan membuat fondasi PAUD di beberapa wilayah perbatasan tetap lemah.
Melalui komitmen bersama, kerja sama lintas sektor, dan peningkatan mutu guru, pendidikan PAUD di Nunukan diarahkan mendukung visi nasional Indonesia Emas 2045. Namun, efektivitas program masih bergantung pada keberlanjutan dukungan pemerintah, pengawasan nyata, dan keseriusan implementasi di lapangan, bukan hanya pada janji dan simbol kerja sama antar-institusi. []
Admin03
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan