BULUNGAN — Polemik terkait program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara, mendapat perhatian serius dari pemerintah pusat. Menyusul adanya sejumlah pelajar yang mengalami gangguan kesehatan setelah mengonsumsi makanan dari program tersebut, Badan Gizi Nasional (BGN) resmi menonaktifkan sementara 56 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di berbagai daerah. Salah satunya berada di wilayah Tanjung Selor Hilir, Kabupaten Bulungan.
Langkah penghentian sementara ini diambil sebagai bentuk evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan program MBG di lapangan. BGN memastikan bahwa penonaktifan tersebut bersifat sementara, hingga hasil pemeriksaan dan perbaikan sistem distribusi gizi dinyatakan aman.
Keputusan tersebut diterbitkan setelah muncul laporan sejumlah peserta didik mengalami keluhan kesehatan pasca menyantap makanan dari program MBG. “Tentu akan ada evaluasi dari pusat. Mudah-mudahan evaluasi ini bisa mencegah potensi hal-hal yang tidak kita inginkan di kemudian hari,” ungkap salah satu pejabat BGN.
Menanggapi hal itu, Bupati Bulungan, Syarwani, memastikan bahwa pihaknya langsung mengambil langkah cepat. Ia menegaskan pentingnya pengawasan ketat dalam pelaksanaan program tersebut. “Saya sudah perintahkan Dinkes dan Disdikbud untuk mengawasi langsung pelaksanaan MBG, terutama setelah dikonsumsi penerima manfaat, agar tidak menimbulkan keracunan maupun dampak lainnya. Itu yang menjadi perhatian serius kami,” ujarnya, Minggu (05/10/2025).
Syarwani juga menegaskan bahwa meskipun terjadi evaluasi, pelaksanaan program MBG tidak akan dihentikan sepenuhnya. Menurutnya, program ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah dalam meningkatkan kualitas gizi generasi muda. “Program ini harus tetap berjalan lancar karena merupakan bagian dari upaya meningkatkan kualitas gizi generasi muda,” jelasnya.
Dengan adanya evaluasi dan pengawasan yang diperketat, pemerintah daerah berharap ke depan pelaksanaan MBG dapat berlangsung lebih aman, tepat sasaran, serta memberikan manfaat maksimal bagi anak-anak sekolah di Kabupaten Bulungan dan daerah lainnya.
Kasus ini menjadi peringatan penting agar program sosial berskala nasional seperti MBG tidak hanya berorientasi pada penyaluran, tetapi juga memastikan standar keamanan pangan dan mutu gizi bagi seluruh penerima manfaat.[]
Admin04
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan