Pasar Bau, Pejabat Tak Terganggu!

BANJARMASIN – Tumpukan sampah kembali menjadi pemandangan memalukan di sekitar Pasar Kuripan, Jalan Veteran, Banjarmasin, Senin (06/10/2025) pagi. Di tengah klaim pemerintah kota soal “Banjarmasin Kota Bersih”, justru sampah-sampah ini meluber hingga menutupi hampir setengah badan jalan, seolah menertawakan slogan tersebut.

Sekitar pukul 09.00 Wita, aroma tak sedap bercampur udara lembap pasar membuat warga dan pembeli menutup hidung. “Menganggu banar nih paman ae,” keluh seorang ibu kepada penjaga parkir, sambil menunjuk gunungan sampah yang dibiarkan menumpuk.

Bukan hanya pedagang dan pembeli yang kesal. Sejumlah pengguna jalan bahkan sempat berhenti, merekam tumpukan sampah dengan ponsel mereka. Video dan foto itu pun mulai tersebar di media sosial, menggambarkan wajah kumuh kota yang ironisnya baru saja menerima penghargaan kebersihan beberapa waktu lalu.

Fenomena seperti ini bukan pertama kali terjadi. Kondisi yang “mengingatkan pada masa darurat sampah saat Ramadan lalu” menunjukkan lemahnya pengelolaan dan pemantauan kebersihan di area publik. Petugas yang biasanya cepat tanggap kini tampak absen. “Biasanya sih diambili Pak, mungkin hujankah kemarin jadi tidak sempat,” kata Andi, penjaga parkir yang sehari-hari mengawasi kawasan tersebut.

Namun alasan seperti ini jelas tidak cukup. Bagaimana mungkin hanya karena hujan, penanganan sampah dibiarkan menumpuk hingga menutup setengah badan jalan di jantung kota? Di mana peran dinas kebersihan dan pengelolaan sampah yang selalu menuntut kesadaran warga, tetapi lupa menunjukkan tanggung jawab pemerintahannya sendiri?

Meski arus lalu lintas tidak sampai macet total, kondisi tersebut mencerminkan ketidakpedulian yang sudah sistemik. Ketika pasar menjadi tempat warga kecil mencari nafkah, justru pemerintah daerah seolah abai menjaga kebersihannya.

Warga berharap kejadian ini tidak hanya direspons dengan pembersihan sesaat, tetapi dengan kebijakan konkret. Pengelolaan sampah di Banjarmasin tampaknya masih sebatas “seremonial kebersihan”, bukan keseriusan pelayanan publik.

Sampah yang meluber ini bukan sekadar kotoran fisik di jalan, tapi simbol dari pengabaian dan lemahnya pengawasan lingkungan perkotaan. []

Admin03

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com