SYDNEY – Aksi cepat Kepolisian New South Wales (NSW) dalam menggagalkan rencana pembunuhan di dekat sebuah tempat penitipan anak di Sydney memang menuai pujian. Namun di balik keberhasilan itu, muncul pertanyaan tajam: bagaimana mungkin kelompok bersenjata bisa beroperasi begitu dekat dengan fasilitas publik yang seharusnya dijaga ketat oleh sistem keamanan kota besar seperti Sydney?
Tiga pria yang diduga pembunuh bayaran ditangkap setelah polisi menggerebek dua mobil di kawasan Revesby, pinggiran barat daya Sydney, pada Selasa (07/10/2025) waktu setempat. Polisi menemukan dua senjata api, balaclava, kamera badan, serta jeriken berisi bahan bakar sebuah perlengkapan lengkap untuk operasi eksekusi. “Ketiga individu ini diawasi, dan kami bergerak di saat yang tepat,” ujar Asisten Komisioner Kepolisian Scott Cook.
Namun, pernyataan itu justru menimbulkan ironi. Jika mereka telah diawasi selama beberapa waktu, mengapa rencana tersebut bisa berkembang sejauh itu hingga hanya beberapa menit sebelum eksekusi? Mengapa area publik seperti penitipan anak tidak segera diamankan lebih awal?
Laporan Sydney Morning Herald mengungkap bahwa ketiga tersangka disewa oleh sindikat kriminal Vietnam untuk membunuh seseorang yang diduga mantan anggota kelompok tersebut. Cook menambahkan, “Kami sedang menyelidiki jaringan kejahatan transnasional yang diyakini terlibat dalam berbagai konspirasi pembunuhan.”
Meski demikian, kepolisian enggan menyebut siapa target pembunuhan tersebut. Ketertutupan informasi ini menimbulkan kecurigaan publik: apakah karena korban terkait dengan jaringan kriminal lain, atau karena ada unsur sensitif yang belum siap diungkap?
Rekaman video yang beredar menunjukkan momen dramatis penangkapan. Dua mobil para tersangka terjepit di antara kendaraan polisi, dengan kaca depan berlubang akibat tembakan. Keberanian polisi memang patut diapresiasi, tetapi insiden ini memperlihatkan bahwa wilayah metropolitan Sydney tidak lagi seaman yang dibayangkan. Jika pembunuh bayaran dapat beroperasi di sekitar fasilitas anak-anak, maka kejahatan terorganisir tampaknya sudah menembus sistem keamanan sipil.
“Kelompok ini hampir melaksanakan pembunuhan tersebut ketika kami mendekat,” ujar Cook, mengakui dirinya kaget karena aksi dilakukan di area berisiko tinggi yang bisa menimbulkan korban tambahan. Pernyataan itu seolah menegaskan bahwa aparat bertindak di ujung waktu, bukan pada saat pencegahan dini yang ideal.
Ketiga tersangka kini menghadapi dakwaan berat, termasuk persekongkolan pembunuhan dan keterlibatan dalam kelompok kriminal. Mereka dijadwalkan hadir di pengadilan pada Rabu (08/10/2025). Namun, publik Australia kini menunggu lebih dari sekadar vonis. Masyarakat ingin tahu seberapa jauh jaringan kriminal transnasional ini telah menembus kota mereka dan sejauh mana aparat mampu menjamin keamanan warga sipil, terutama anak-anak, dari ancaman peluru di jalanan. []
Admin03
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan