BERLIN – Dunia politik Jerman kembali tercoreng oleh aksi kekerasan. Seorang Wali Kota perempuan yang baru saja terpilih, Iris Stalzer, menjadi korban penikaman brutal di dekat rumahnya di kota Dortmund pada Selasa (07/10/2025) waktu setempat. Insiden ini menambah daftar panjang ancaman terhadap pejabat publik di negara yang mengklaim diri sebagai salah satu demokrasi paling stabil di Eropa.
Menurut laporan televisi lokal WDR yang dilansir AFP, Rabu (08/10/2025), Stalzer, Wali Kota Herdecke berusia 57 tahun, menderita luka parah setelah diserang oleh orang tak dikenal. Ironisnya, serangan ini terjadi hanya sepekan setelah kemenangannya dalam pemilihan Wali Kota Herdecke di kawasan industri Ruhr, wilayah yang dikenal sebagai jantung ekonomi Jerman barat.
Hingga kini, kepolisian belum mengungkapkan motif di balik penyerangan tersebut. Pihak berwenang hanya menyebut bahwa pelaku masih buron, sementara penyelidikan terus berlangsung. Ketiadaan penjelasan resmi membuat publik berspekulasi apakah serangan ini bermotif politik, dendam pribadi, atau sekadar tindakan kriminal acak?
Harian Bild melaporkan bahwa Stalzer ditemukan bersimbah darah oleh putra angkatnya yang berusia 15 tahun di apartemennya. Ia mengalami luka tusuk di bagian perut dan punggung, dan bahkan masih sempat menyeret dirinya masuk ke apartemen sebelum akhirnya ditemukan. Sang remaja kemudian mengatakan kepada polisi bahwa ibunya diserang oleh beberapa pria di jalan, sebuah pengakuan yang kini menjadi titik awal penyelidikan polisi.
Tragedi ini memicu kecaman keras dari pemerintah pusat. Kanselir Jerman Friedrich Merz, pada 8 Oktober, menyebut serangan itu sebagai “aksi keji” dan menuntut agar kasus ini segera diusut tuntas. “Kami mengkhawatirkan keselamatannya,” ujarnya melalui akun media sosial X. “Tindak kejahatan ini dan latar belakangnya harus segera diklarifikasi,” tegasnya.
Namun di balik pernyataan resmi itu, muncul pertanyaan besar: mengapa pejabat publik di Jerman semakin sering menjadi sasaran kekerasan fisik? Dalam beberapa tahun terakhir, serangan terhadap politisi, pejabat lokal, hingga relawan sosial meningkat, menandakan adanya kegagalan sistem keamanan yang seharusnya melindungi pelayan publik.
Kisah tragis Stalzer bukan hanya tentang seorang pejabat yang ditikam, melainkan tentang rapuhnya rasa aman dalam demokrasi modern. Serangan terhadap Wali Kota Herdecke ini menjadi sinyal bahwa politik Jerman tengah diguncang oleh kekerasan yang tak lagi mengenal batas moral maupun institusional. []
Admin03
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan