Filipina Guncang Lagi: Tanah Bergerak, Rakyat Tertimbun!

MANAY — Dua gempa dahsyat yang mengguncang Filipina selatan pada Jumat (10/10/2025) kembali menyingkap rapuhnya kesiapsiagaan bencana di negeri rawan gempa itu. Sedikitnya delapan orang dilaporkan meninggal dunia, sementara warga berlarian menyelamatkan diri dari ancaman tsunami yang sempat diumumkan otoritas.

Menurut Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), gempa pertama berkekuatan magnitudo 7,4 mengguncang sekitar 20 kilometer dari lepas pantai Kota Manay, wilayah Mindanao, tepat sebelum pukul 10.00 pagi waktu setempat. Guncangan itu disusul gempa berkekuatan M 6,7 hampir 10 jam kemudian hanya salah satu dari puluhan gempa susulan yang mengguncang kawasan tersebut.

Kedua gempa besar itu terjadi hanya 11 hari setelah bencana serupa berkekuatan 6,9 SR yang menewaskan 75 orang di Provinsi Cebu. Siklus bencana yang terus berulang membuat publik bertanya-tanya sejauh mana sistem mitigasi dan standar keselamatan bangunan benar-benar dijalankan pemerintah.

Petugas penyelamat Kent Simeon dari Pantukan mengatakan tiga korban tewas adalah penambang yang tertimbun setelah terowongan runtuh di pegunungan barat Manay. “Seorang penambang berhasil diselamatkan dalam keadaan hidup dan beberapa lainnya terluka di dusun terpencil Gumayan,” katanya. “Beberapa terowongan runtuh, tetapi para penambang berhasil keluar,” tambahnya.

Sementara itu, pejabat bencana kota Charlemagne Bagasol menyebut satu warga di Kota Mati tewas tertimpa tembok runtuh, dan dua lainnya meninggal akibat serangan jantung. Seorang korban lain juga tertimpa reruntuhan di Kota Davao, sedangkan korban serangan jantung ketiga dilaporkan di Montevista.

Pemerintah sempat mengeluarkan peringatan tsunami dan melakukan evakuasi di sepanjang pesisir timur Mindanao. Namun, Pusat Peringatan Tsunami Pasifik kemudian mencabut peringatan itu setelah tidak terdeteksi adanya gelombang besar.

Bagi banyak warga Filipina, gempa kali ini bukan sekadar bencana alam — tetapi juga cermin dari lemahnya kesiapan negara menghadapi kenyataan bahwa tanah mereka terus bergerak, sementara perlindungan bagi rakyatnya masih jauh dari kokoh. []

Admin04

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com