BERAU — Dermaga Wisata Sanggam di Kecamatan Tanjung Redeb, yang telah berdiri hampir tujuh tahun dan menjadi jalur utama menuju Pulau Derawan dan Maratua, kini menghadapi masalah serius: kondisi bangunan mulai lapuk.
Kondisi itu paling terlihat pada bagian plafon dermaga yang jebol dan membuat penampilan dermaga tidak sedap dipandang mata. Muhammad Nadin Pratama, salah seorang pengunjung, menyoroti lemahnya perhatian pemerintah terhadap perawatan aset publik. “Aset itu seharusnya ada anggaran untuk perawatan,” ujarnya, Jumat (10/10/2025). Ia menekankan bahwa penanganan kerusakan sebaiknya dilakukan sebelum masalah menjadi parah.
Menurut Nadin, pemerintah, dalam hal ini Dinas Perhubungan (Dishub) Berau, perlu lebih proaktif dalam memelihara aset yang telah diresmikan agar tetap berfungsi optimal. “Jadi jangan ditunggu rusak baru diperbaiki kan,” tambahnya.
Kepala Dishub Berau, Andi Marewangeng, merespons dengan menyatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan anggaran senilai Rp892 juta untuk rehabilitasi dermaga. Anggaran ini akan digunakan untuk memperbaiki plafon, WC, atap, parkir motor, dinding, struktur talang keliling, serta menambah satu pintu baru. “Pengerjaannya nanti akan segera dimulai, semoga bulan ini,” ujarnya.
Meskipun perbaikan sedang berlangsung, dermaga tetap difungsikan, sehingga pengunjung diminta untuk berhati-hati saat beraktivitas. “Tidak ditutup karena dermaga tambatnya masih bisa difungsikan,” pungkas Andi.
Kondisi ini menimbulkan pertanyaan: apakah perencanaan dan pemeliharaan aset publik di Berau cukup serius? Meski anggaran sudah tersedia, kerusakan yang dibiarkan bertahun-tahun menunjukkan lemahnya pengawasan dan perawatan. Dermaga yang semestinya menjadi wajah wisata Berau justru terlihat memperlihatkan tanda-tanda pengabaian. []
Admin04
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan