PASER – Warga Kecamatan Tanah Grogot, Kabupaten Paser, kembali merasakan kesulitan air bersih setelah layanan Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Kandilo terganggu sejak 7 Oktober 2025.
Gangguan ini dipicu kebocoran pipa utama dan diperparah molornya estimasi waktu perbaikan, menimbulkan pertanyaan publik terkait efektivitas manajemen Perumdam dalam menangani krisis air bersih.
Berdasarkan informasi resmi Perumdam Tirta Kandilo yang diunggah di media sosial pada Selasa (07/10/2025), gangguan disebabkan kebocoran pipa ductile berukuran 400 mm di Desa Damit, Kecamatan Paser Belengkong. Awalnya, Perumdam memperkirakan perbaikan selesai pada 8 Oktober, namun akhirnya diperpanjang hingga Sabtu (11/10/2025).
Hampir tujuh hari tanpa pasokan air, warga mengeluh kesulitan memenuhi kebutuhan dasar, terutama mereka yang tidak memiliki penampungan air memadai.
“Ada juga warung orang tutup karena enggak ada air. Kasihan mereka yang tidak punya tandon penampung air. Bagaimana mau nampung air di tandon, ember saja bertambal,” ujar seorang warga, Minggu (12/10/2025), menggambarkan kondisi darurat yang dialami masyarakat.
Banyak warga bahkan harus mencari air alternatif di malam hari. “Banyak malam ketemu ibu-ibu bawa jerigen enggak tahu kemana mereka cari air,” tambah warga tersebut.
Rendy, warga RT 13 Kelurahan Tanah Grogot, mengaku empat hari rumahnya tanpa air sama sekali. Ia terpaksa membeli air galon untuk memenuhi kebutuhan istri dan anaknya, yang membuat pengeluaran rumah tangga membengkak.
“Air sampai sekarang belum nyala (mengalir), jadi kami beli air galon saja untuk bisa membantu sedikit keperluan air, itu pun enggak bisa boros dipakai mandi,” jelas Rendy, Sabtu (11/10/2025). Dalam sehari, Rendy bisa menghabiskan hingga lima galon untuk kebutuhan darurat.
Krisis ini menjadi sorotan karena menunjukkan ketidaksiapan Perumdam Tirta Kandilo dalam menghadapi kebocoran pipa kritis, sementara kebutuhan air bersih adalah prioritas mendasar masyarakat yang tidak bisa ditunda.
Warga berharap pihak Perumdam segera menyelesaikan perbaikan agar pasokan air bersih kembali normal, sekaligus menata sistem penanganan darurat yang lebih responsif agar kejadian serupa tidak terulang. []
Admin03
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan