KUTAI TIMUR – Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-26 Kutai Timur berlangsung khidmat di Lapangan Kantor Bupati Kutai Timur, Sabtu (12/10/2025). Namun, di balik kemeriahan itu, terselip pesan penting mengenai persatuan, pembangunan, dan tantangan daerah yang belum sepenuhnya terselesaikan.
Acara ini dihadiri Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura XXI, Adji Muhammad Arifin, yang menekankan pentingnya menjaga kebersamaan di tengah keberagaman masyarakat Kutai Timur. Kehadirannya menjadi simbol penghormatan atas sejarah dan hubungan erat antara Kutai Timur dan Kutai Kartanegara.
Dalam sambutannya, Sultan Adji Muhammad Arifin menyoroti perjalanan panjang Kutai Timur yang kini memasuki usia seperempat abad. Ia mengingatkan bahwa keberagaman suku dan budaya harus disatukan dalam semangat persatuan.
“Awalnya Kutai Timur masuk Kutai Kartanegara, lalu sudah pecah, ini perkembangannya luar biasa, pesannya masyarakat agar bersamaan walaupun berbeda suku, ataupun berbeda negara, maka bersatulah masuk disini (Kutim),” ujar Sultan Adji Muhammad Arifin, Minggu (12/10/2025).
Sultan Adji Muhammad Arifin juga menyoroti tantangan Kutai Timur, yang memiliki wilayah lebih dari 35 ribu kilometer persegi dan jumlah penduduk sekitar 456 ribu jiwa per semester I tahun 2025. Menurutnya, pemerataan pembangunan, terutama di bidang infrastruktur dasar, masih menjadi pekerjaan rumah besar bagi pemerintah daerah.
Meski begitu, ia mengapresiasi kemajuan yang telah dicapai, menekankan bahwa keberhasilan tersebut merupakan hasil kerja keras dan kolaborasi masyarakat bersama pemerintah.
Tidak hanya itu, Sultan Adji Muhammad Arifin menyinggung persoalan tapal batas wilayah dengan daerah tetangga. Ia mengingatkan bahwa penyelesaian masalah seperti ini harus dilakukan dengan kepala dingin dan musyawarah antar pimpinan daerah, bukan dengan cara yang memicu konflik di lapangan.
“Kalau memanas mungkin ada provokator, mungkin sesama Kepala Daerah harus saling berdamai untuk kepentingan warga dan masyarakat kita bersama,” pungkasnya.
Pesan Sultan Adji Muhammad Arifin menegaskan bahwa semangat persatuan harus terus dijaga oleh seluruh lapisan masyarakat Kutai Timur. Momentum HUT ke-26 diharapkan menjadi titik penguatan komitmen bersama untuk membangun daerah, tanpa membedakan suku, budaya, maupun asal-usul.
Di tengah perayaan yang meriah, pesan ini menjadi pengingat bahwa usia Kutai Timur yang relatif muda masih menghadapi berbagai tantangan. Persatuan dan kebersamaan bukan hanya seremonial, tetapi harus diwujudkan dalam tindakan nyata demi kemajuan daerah. []
Admin03
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan