Jalan Merdeka Timur Kembali Telan Korban

SEKADAU — Malam di Jalan Merdeka Timur, Desa Mungguk, Kecamatan Sekadau Hilir, berubah mencekam. Pada Minggu dini hari, (12/10/2025), sekitar pukul 02.50 WIB, sebuah kecelakaan maut kembali terjadi di ruas jalan yang seolah tak pernah belajar dari tragedi sebelumnya.

Kecelakaan melibatkan mobil Toyota Hilux dan sepeda motor Yamaha Vixion. Satu orang meninggal dunia, menambah daftar panjang korban di jalan lintas yang padat namun minim pengawasan tersebut.

Kapolres Sekadau AKBP Donny Molino Manoppo melalui Kasi Humas IPTU Triyono membenarkan kejadian itu. “Insiden ini melibatkan pengemudi mobil berinisial S (44) dan pengendara sepeda motor Yamaha Vixion berinisial IE (26),” kata Triyono saat dikonfirmasi, Minggu (12/10/2025).

Menurut keterangan saksi, mobil Toyota Hilux yang dikemudikan S melaju dari arah Sintang menuju Pontianak. Dari arah berlawanan, sepeda motor yang dikendarai IE datang dengan kecepatan tinggi. “Tabrakan terjadi karena jarak kendaraan terlalu dekat dan pengendara motor melaju di jalur kanan. Benturan keras tidak dapat dihindari,” ungkapnya.

Korban IE sempat dilarikan ke RSUD Sekadau dengan luka berat di bagian kepala, rusuk, dan kaki. Namun, nyawanya tak tertolong. Sementara pengemudi mobil selamat tanpa luka. Kedua kendaraan ringsek di bagian depan, menandakan kerasnya benturan.

“Petugas piket fungsi lantas segera tiba di lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara, mengevakuasi korban, mengamankan barang bukti, mencatat identitas para pihak yang terlibat kecelakaan, serta mengatur arus lalu lintas agar situasi tetap tertib,” jelas IPTU Triyono.

Namun, di balik data dan prosedur itu, ada ironi yang terus berulang. Jalan yang seharusnya menjadi ruang aman bagi warga, justru berkali-kali menjadi saksi kehilangan nyawa. Tidak ada perubahan berarti pada penerangan jalan, penegakan batas kecepatan, maupun rambu-rambu peringatan yang jelas.

Triyono mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati. “Kendalikan kecepatan dan perhatikan jarak aman antar kendaraan. Keselamatan di jalan harus menjadi prioritas utama,” tegasnya.

Sayangnya, imbauan semacam itu kerap datang setelah tragedi. Sementara di lapangan, kecepatan kendaraan sering dibiarkan tanpa pengawasan, terutama pada malam hari. Ketika aparat datang setelah korban tergeletak, masyarakat hanya bisa menatap jalan yang kembali sepi, seolah tidak ada nyawa yang baru saja melayang.

Jalan Merdeka Timur kini bukan sekadar lintasan antara Sintang dan Pontianak, tetapi juga pengingat bahwa keselamatan di jalan tidak hanya soal pengendara, melainkan juga sistem yang abai. []

Admin03

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com