BERAU – Aktivitas di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Karang Ambun, yang sempat terhenti beberapa waktu lalu, dipastikan akan kembali berjalan dalam waktu dekat. Penghentian sementara layanan ini terjadi setelah tenaga ahli gizi yang sebelumnya bertugas mengundurkan diri.
Kepala Dinas Pangan Kabupaten Berau, Rakhmadi Pasaran, menyatakan bahwa proses pengisian posisi kosong tersebut tengah berlangsung. Saat ini, seleksi calon tenaga ahli gizi sudah mencapai tahap wawancara.
“Kalau tidak ada kendala, diperkirakan sekitar satu pekan ke depan SPPG Karang Ambun sudah bisa kembali beroperasi,” ujarnya, Senin (12/10/2025).
Meski layanan sempat berhenti, Rakhmadi menegaskan bahwa tidak ada pengalihan penerima program Menu Beragam Bergizi (MBG) dari SPPG Karang Ambun ke lokasi lain. Fokus utama pihaknya adalah memastikan pelayanan di Karang Ambun bisa segera normal kembali tanpa harus memindahkan data.
“Fokus kami memastikan layanan di Karang Ambun bisa segera normal kembali,” tegasnya.
Menurut Rakhmadi, SPPG memiliki peran penting dalam mendukung pemenuhan gizi masyarakat, khususnya bagi anak-anak sekolah. Oleh karena itu, pengisian posisi ahli gizi menjadi prioritas agar kegiatan dapur dan distribusi makanan tetap berjalan sesuai jadwal.
Selain itu, Rakhmadi juga menyinggung hasil sementara uji petik yang dilakukan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) di Berau. Evaluasi ini merupakan bagian dari peninjauan pelaksanaan MBG di 14 daerah di Indonesia.
“Tim Bappenas datang untuk melihat langsung bagaimana pelaksanaan program MBG. Mulai dari pasokan bahan baku, pengelolaan dapur, hingga penyajian makanan di sekolah,” jelasnya.
Tim tersebut bahkan meninjau wilayah pesisir dan kepulauan, termasuk Maratua, untuk memahami tantangan pelaksanaan program di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar). “Mereka ingin merumuskan model pelaksanaan MBG yang paling sesuai dengan kondisi masing-masing daerah. Jadi tidak hanya menilai, tapi juga menggali masukan dari pemerintah daerah, pengelola dapur, guru, hingga siswa,” tambahnya.
Rakhmadi berharap hasil evaluasi itu dapat menjadi dasar perbaikan dan penyempurnaan program MBG di masa mendatang. “Kami berharap ada rekomendasi yang memperkuat pelaksanaan program ini, terutama di daerah seperti Berau yang punya tantangan geografis cukup besar,” pungkasnya.
Sebelumnya, Sekretaris Kabupaten Berau, Muhammad Said, menyampaikan bahwa pemerintah daerah akan menindaklanjuti persoalan SPPG Karang Ambun dengan berkoordinasi bersama pihak terkait.
“Kita tentunya akan bahas lah. Di Berau kan ada satgasnya. Terkait persoalan tersebut akan kita lakukan koordinasi antara perwakilan BGN termasuk pengelola SPPG,” ujarnya, Selasa (07/10/2025).
Muhammad Said menegaskan bahwa pemerintah daerah akan segera mencari solusi agar pelayanan gizi bagi anak sekolah tidak terhenti terlalu lama. “Sekolah yang menerima manfaat belum ada informasi lebih lanjut seperti apa. Tapi kita harapkan pelayanan bisa segera kembali berjalan setelah ada pengganti ahli gizi,” tambahnya. []
Admin03
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan