SAMARINDA – Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda terus memperkuat upaya menurunkan angka stunting melalui kolaborasi lintas sektor, sebagai bagian dari komitmen mencapai target nasional 18,8 persen pada 2025. Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024, angka stunting nasional masih berada di 19,8 persen, menunjukkan perlunya upaya berkelanjutan di tingkat daerah.
Di tingkat lokal, prevalensi stunting di Samarinda menunjukkan tren penurunan, dari 24,3 persen pada 2023 menjadi 20,3 persen pada 2024, menurut data Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Samarinda. Meskipun mengalami penurunan, angka tersebut masih di atas target nasional sehingga memerlukan strategi lebih efektif dan kolaboratif.
Langkah strategis ini kembali ditegaskan melalui Penandatanganan Komitmen Mitra Kerja Program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting), yang digelar di Aula Kecamatan Samarinda Ulu, Jalan Juanda No 5, Senin (13/10/2025). Kegiatan ini menjadi simbol nyata sinergi antara pemerintah, dunia usaha, dan lembaga terkait dalam upaya menekan angka stunting.
Wakil Wali Kota Samarinda, Saefuddin Zuhri, menekankan peran penting sektor swasta, termasuk Perusahaan Listrik Negara (PLN) Regional Samarinda dan Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI Perwakilan Provinsi Kalimantan Timur, dalam mendukung program ini. Ia menargetkan penurunan angka stunting tahun ini dari 20,7 persen menjadi 18 persen agar selaras dengan sasaran nasional.
“Program Genting merupakan bentuk kolaborasi nyata antara pemerintah dan dunia usaha. Kami tidak bisa hanya mengandalkan anggaran daerah,” ujar Saefuddin kepada awak media, seusai menandatangani komitmen mitra kerja dari DPPKB dalam program Genting.
Kepala DPPKB Kota Samarinda, Deasy Evriyani, menambahkan bahwa Program Genting tidak hanya menyalurkan bantuan pangan bergizi, tetapi juga mengedukasi keluarga tentang pola asuh, kesehatan, dan sanitasi. “Genting adalah gerakan kolektif untuk membentuk dan mengedukasi generasi sehat, cerdas, dan siap bersaing menuju Indonesia Emas 2045,” tegas Deasy.
Program ini menyasar 63 keluarga di Samarinda Ulu, termasuk ibu hamil, ibu menyusui, dan anak baduta. Bantuan diberikan dalam bentuk Pemberian Makanan Tambahan (PMT), sembako, dan nutrisi, yang didukung oleh PLN dan LAN RI.
Melalui kolaborasi lintas sektor ini, Pemkot Samarinda berharap dapat mempercepat penurunan angka stunting, membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi, pola asuh, dan sanitasi, serta mewujudkan generasi sehat dan produktif di masa depan. []
Penulis: Guntur Riyadi | Penyunting: Rasidah
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan