Miris, Bungkus Permen KIS Berisi Sabu

TANAHBUMBU – Di tengah meningkatnya kasus penyalahgunaan narkotika di Kalimantan Selatan, penangkapan seorang remaja perempuan berinisial DW (19) di Desa Indraloka, Kecamatan Kuranji, Kabupaten Tanahbumbu, menjadi sorotan. Gadis muda itu ditangkap polisi karena diduga terlibat dalam peredaran sabu dan yang mengejutkan, narkoba tersebut disembunyikan dalam bungkus permen KIS.

Kasus ini bukan hanya tentang pelanggaran hukum, tetapi juga tentang semakin kompleksnya modus peredaran narkoba yang melibatkan anak muda dengan cara-cara yang tampak polos namun berbahaya.

Penangkapan DW dilakukan oleh personel Satresnarkoba Polres Tanahbumbu pada Selasa (14/10/2025) sekitar pukul 01.00 Wita, setelah petugas menerima laporan masyarakat mengenai aktivitas mencurigakan di lokasi tersebut.

Kapolres Tanahbumbu AKBP Arief Prasetya, melalui Kasi Humas Ipda Suprio Sanyoto, mengatakan, “Saat dilakukan penggeledahan terhadap terduga pelaku DW, kami menemukan paket sabu yang siap edar. Yang menarik, salah satu tempat penyimpanan yang digunakan adalah kemasan permen KIS warna biru.”

Menurut Suprio, upaya penyamaran dalam kemasan permen itu menunjukkan adanya strategi pelaku untuk mengelabui pemeriksaan petugas. “Penggunaan kemasan tersebut diduga kuat untuk menghindari kecurigaan saat dilakukan pemeriksaan,” ujarnya pada Jumat (17/10/2025).

Dari hasil penggeledahan, polisi menyita tiga paket sabu dengan berat bersih 17,74 gram, satu timbangan digital, satu set alat hisap (bong), sedotan, pipet kaca, bungkus plastik klip, dan satu ponsel yang diduga digunakan dalam transaksi.

DW kini mendekam di tahanan Polres Tanahbumbu untuk menjalani pemeriksaan lanjutan. Namun, di balik keberhasilan polisi mengungkap kasus ini, muncul pertanyaan besar: mengapa remaja belasan tahun bisa begitu mudah terseret dalam lingkaran gelap peredaran narkoba?

Fenomena ini mencerminkan lemahnya pengawasan sosial di tingkat keluarga dan lingkungan, serta godaan ekonomi yang membuat sebagian anak muda rela mengambil risiko besar. Di usia yang seharusnya fokus pada pendidikan dan masa depan, DW justru berhadapan dengan ancaman hukuman berat akibat pilihan salah yang dipengaruhi oleh daya tarik uang cepat.

Kisah DW seharusnya menjadi peringatan keras bagi masyarakat: perang terhadap narkoba bukan hanya urusan penegakan hukum, tetapi juga tentang menyelamatkan generasi muda yang rentan terjebak di balik kilauan semu kehidupan instan. []

Admin03

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com