MALINAU – Kebakaran besar kembali melanda kawasan padat perdagangan di Kabupaten Malinau. Kali ini, api mengamuk di Pasar Pelangi, Jalan Panembahan, Desa Malinau Kota, Kalimantan Utara, Sabtu (18/10/2025) pukul 10.10 WITA.
Kepulan asap tebal terlihat membumbung tinggi dari tengah pasar dan segera memicu kepanikan warga. Suasana yang semula ramai oleh aktivitas jual beli mendadak berubah mencekam. Para pedagang berlarian menyelamatkan diri dan berusaha menyelamatkan barang dagangan mereka dengan peralatan seadanya.
Salah satu saksi mata menuturkan, “Api pertama kali terlihat sekitar pukul 10.10 WITA. Beberapa kios sudah hangus terbakar sebelum bantuan datang,” ujarnya dengan nada kecewa. Pernyataan ini menyinggung persoalan klasik: kesiapsiagaan petugas pemadam kebakaran di Malinau yang kembali dipertanyakan.
Kebakaran dilaporkan berawal dari salah satu lapak di bagian tengah pasar. Dalam hitungan menit, api membesar dan menyambar bangunan di sekitarnya yang sebagian besar terbuat dari bahan mudah terbakar. Warga sekitar pun ikut membantu memadamkan api, sementara sirene pemadam belum terdengar.
Beberapa pedagang mengatakan sudah lama mengeluhkan kondisi pasar yang minim alat pemadam ringan dan sistem pengamanan kebakaran yang nyaris tidak ada. Namun keluhan itu seolah tak pernah mendapat perhatian serius dari pengelola pasar maupun pihak berwenang.
Baru setelah api berkobar cukup lama, beberapa mobil pemadam kebakaran tiba di lokasi. Petugas kemudian berupaya keras memadamkan api yang sudah merambat ke sejumlah kios lainnya. Arus lalu lintas di Jalan Panembahan sempat ditutup total untuk mempercepat proses pemadaman.
Meski begitu, sejumlah warga menilai respons petugas kali ini tergolong terlambat. “Kami sudah berusaha padamkan api dengan ember, tapi cepat sekali menyebar. Kalau petugas datang lebih cepat, mungkin kerugiannya tidak sebesar ini,” kata seorang pedagang yang kehilangan seluruh dagangannya.
Hingga berita ini ditulis, petugas masih berupaya memadamkan sisa api di beberapa titik. Belum ada keterangan resmi mengenai penyebab kebakaran. Namun dugaan sementara, kebakaran dipicu hubungan arus pendek listrik di salah satu lapak.
Kebakaran ini menambah daftar panjang insiden serupa di pasar-pasar tradisional di Kalimantan Utara. Minimnya sistem pencegahan kebakaran, keterlambatan respons petugas, serta lemahnya pengawasan keamanan fasilitas publik kembali menjadi sorotan.
Masyarakat berharap tragedi di Pasar Pelangi kali ini menjadi pelajaran penting bagi pemerintah daerah agar segera membenahi sistem keamanan pasar, bukan sekadar datang setelah api padam dan kerugian sudah tak terelakkan. []
Admin03
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan