Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan
BANTEN – Public Relations Manager KAI Commuter, Leza Arlan, ketika dimintai konfirmasi hanya menyatakan bahwa peristiwa itu terjadi kemarin. Dari penelusuran diketahui bahwa kejadian berlangsung pada Jumat, 17 Oktober 2025, di Stasiun Daru, Tangerang, sekitar pukul 11.00 WIB. “Sudah dari kemarin,” ucap Leza kepada wartawan, Sabtu (18/10/2025).
Dalam cuitan akun X @CommuterLine disebutkan bahwa terjadi gangguan operasional rel antara Stasiun Daru dan Stasiun Parung Panjang. Akibatnya, perjalanan KRL rute Rangkasbitung-Tanah Abang hanya dilayani menggunakan satu jalur secara bergantian. Gangguan itu baru dapat diatasi sekitar pukul 15.30 WIB pada hari yang sama.
Yang menjadi sorotan adalah cara evakuasi penumpang yang terlihat dalam video viral. Tampak gerbong penuh penumpang dievakuasi menggunakan perosotan atau escape slide, sementara pintu gerbong terbuka memperlihatkan penumpang yang padat di dalamnya. Posisi gerbong yang cukup tinggi dari permukaan tanah membuat petugas harus mengevakuasi penumpang dengan perosotan, sementara di sisi lain terlihat petugas menggunakan tangga lipat.
Dalam video itu terdengar si perekam memberikan sound effect manual, “Syuuuut!”, saat penumpang dievakuasi. Momen tersebut menjadi viral karena menunjukkan kondisi darurat yang cukup ekstrem, sekaligus menimbulkan pertanyaan soal kesiapan prosedur evakuasi dan keselamatan penumpang.
Kejadian ini menunjukkan bahwa meski gangguan operasional bisa diatasi dalam waktu beberapa jam, prosedur evakuasi yang dramatis dan memanfaatkan perosotan menimbulkan kekhawatiran publik. Bagaimana jika penumpang panik atau ada warga lanjut usia, anak-anak, atau penyandang disabilitas?
Peristiwa ini menjadi pengingat bahwa aspek keselamatan harus selalu dikawal secara ketat, dan prosedur evakuasi seharusnya dirancang tidak hanya cepat tetapi juga aman bagi seluruh penumpang. []
Admin03
