BANJARBARU – Kebakaran yang melanda ruang guru SDN 2 Kemuning, Banjarbaru, Senin malam (20/10/2025), kembali menyoroti lemahnya sistem keamanan dan infrastruktur sekolah di daerah. Hampir seluruh isi ruangan hangus terbakar, termasuk berkas administrasi dan 252 rapor siswa.
Peristiwa tragis itu membuat seluruh siswa dari kelas 1 hingga 6 terpaksa diliburkan pada Selasa (21/10/2025). “Kalau untuk hari ini memang diliburkan dulu, tapi selanjutnya hari ke depan mungkin kami akan daring, belajar dari rumah aja, diberi tugas-tugas,” kata Kepala SDN 2 Kemuning, Dwi Timorita, Selasa (21/10/2025).
Dwi menyebut, buku pelajaran, dokumen guru, dan peralatan sekolah ludes terbakar. Hanya beberapa barang seperti speaker dan LCD yang berhasil diselamatkan. “Kalau rapor itu 100 persen hangus, tapi kami masih ada filenya, jadi bisa diprint ulang. Kalau untuk ijazah, ruangannya beda, jadi aman saja,” ujarnya.
Meski tidak menimbulkan korban jiwa, kebakaran ini menunjukkan lemahnya pengawasan dan fasilitas keamanan sekolah. Ruangan guru yang menjadi pusat administrasi tidak dilengkapi sistem proteksi kebakaran, sementara kondisi instalasi listrik di banyak sekolah memang kerap dibiarkan tanpa perawatan berkala.
“Kami akan membuat laporan juga ke Disdik. Harapannya ya segera ditindaklanjuti lah. Mohon bantuannya mungkin dari dinas pendidikan juga. Karena memang ini apa, sarana prasarana yang terutama kelistrikan ini lah yang membantu untuk diperbaiki juga begitu,” kata Dwi.
Kebakaran tersebut terjadi sekitar pukul 18.35 Wita di Jalan Kartini, Kelurahan Kemuning, Kecamatan Banjarbaru Selatan. Warga sekitar sempat panik melihat kobaran api yang cepat membesar di bangunan sekolah dasar tersebut. Dalam hitungan menit, ruang guru hangus tanpa tersisa.
Pihak kepolisian yang turun ke lokasi menduga penyebab kebakaran berasal dari korsleting listrik. Namun hingga kini, penyelidikan masih berlangsung untuk memastikan penyebab pasti insiden yang nyaris melumpuhkan aktivitas belajar-mengajar di sekolah itu.
Peristiwa ini menjadi alarm keras bagi Dinas Pendidikan Banjarbaru agar memperketat standar keselamatan sekolah, terutama terkait instalasi listrik dan sarana pemadam kebakaran. Pasalnya, insiden serupa bisa terjadi lagi jika perawatan fasilitas publik seperti sekolah terus diabaikan.
Kejadian di SDN 2 Kemuning seolah menegaskan bahwa keselamatan dan keamanan fasilitas pendidikan masih belum menjadi prioritas utama dalam pengelolaan sekolah negeri di daerah. []
Admin03
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan