BONTANG – Aktivitas kegempaan kembali mengguncang wilayah Kalimantan Timur. Dini hari, Selasa (21/10/2025), Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat adanya getaran dengan magnitudo 3,6 di timur laut Kota Bontang. Meski tidak menimbulkan kerusakan, peristiwa ini menjadi pengingat bahwa wilayah pesisir timur Kalimantan juga menyimpan potensi aktivitas seismik yang perlu diwaspadai.
Sebagai lembaga resmi pemerintah non-kementerian, BMKG berwenang mengamati dan menganalisis fenomena cuaca, iklim, serta geofisika seperti gempa bumi dan tsunami. “Informasi gempa terkini di timur laut Kota Bontang, Kalimantan Timur, tercatat pada Selasa 21 Oktober 2025,” demikian laporan resmi BMKG.
Gempa tersebut, menurut data, berpusat pada koordinat 0.78 Lintang Utara dan 118.68 Bujur Timur, dengan kedalaman 10 kilometer. Pusat guncangan berada sekitar 152 kilometer di timur laut Bontang. Waktu kejadian tercatat pukul 01:20:59 WIB.
Kota Bontang sendiri merupakan wilayah pesisir yang menghadap langsung ke Laut Makassar. Lokasinya berjarak sekitar 114 kilometer dari Samarinda, ibu kota Kalimantan Timur. Posisi geografis inilah yang membuat Bontang dan daerah sekitarnya kerap merasakan getaran akibat aktivitas tektonik di lempeng laut Sulawesi dan Makassar.
Meski kekuatannya tergolong kecil, magnitudo 3,6 menandakan adanya energi yang dilepaskan dari bawah permukaan bumi. BMKG menjelaskan, “Magnitudo gempa adalah ukuran besarnya energi yang dilepaskan oleh sumber gempa di dalam bumi, yang dihitung secara ilmiah menggunakan alat pencatat getaran bumi yang disebut seismograf.”
Hingga kini belum ada laporan kerusakan maupun korban akibat getaran tersebut. BMKG juga mengimbau masyarakat agar tidak panik namun tetap waspada.
Meskipun tergolong lemah, kejadian dini hari itu mengingatkan bahwa wilayah pesisir timur Kalimantan tetap harus memperhatikan potensi aktivitas seismik di masa mendatang. []
Admin04
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan