Pelangsir BBM Masih Berkeliaran

PALANGKA RAYA – Tim gabungan Pemerintah Kota Palangka Raya melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah SPBU pada Selasa (21/10/2025), dan hasilnya menunjukkan praktik yang meresahkan. Petugas menemukan 56 jeriken yang diduga digunakan untuk melangsir BBM bersubsidi, empat di antaranya dalam kondisi penuh. Temuan ini menimbulkan pertanyaan serius tentang pengawasan distribusi BBM di kota ini.

Puluhan jeriken ditemukan di sekitar Jalan Katingan dan Mahakam, diduga milik oknum pelangsir yang menimbun bahan bakar subsidi. Petugas Satpol PP dibantu aparat kepolisian langsung mengamankan jeriken tersebut. Namun, fakta bahwa praktik ini bisa terjadi di permukiman menunjukkan lemahnya pengawasan dan potensi risiko keselamatan publik.

Kabid PPNS dan PPHD Satpol PP Kota Palangka Raya, Djoko Wibowo, menegaskan bahwa praktik pelangsiran BBM tidak hanya melanggar aturan, tetapi juga berpotensi menimbulkan bahaya serius bagi masyarakat. “Jeriken-jeriken itu disimpan di lokasi terbuka dan dekat permukiman. Ini jelas berbahaya. Kami temukan ada pelangsir yang sengaja menaruh jeriken di tempat tertentu untuk pengisian ulang,” ujarnya tegas.

Insiden ini menimbulkan kritik terhadap efektivitas pengawasan BBM bersubsidi. Praktik pelangsiran yang berlangsung di area padat penduduk menunjukkan celah serius dalam sistem distribusi, sekaligus mengancam keselamatan warga sekitar. Publik berhak bertanya mengapa praktik seperti ini bisa berlangsung meski aparat telah melakukan pengawasan.

Sekretaris Dinas Perdagangan, Koperasi, UKM, dan Perindustrian (DPKUKMP) Kota Palangka Raya, Hardiansyah, menyebut sidak ini merupakan upaya pengawasan ketat agar subsidi tepat sasaran. “Beberapa hari ini antrean di SPBU sudah mengganggu arus lalu lintas. Kami ingin memastikan bahwa subsidi ini tidak disalahgunakan oleh oknum,” tegasnya.

Kritik mengemuka karena penemuan jeriken bersubsidi di lokasi terbuka menunjukkan adanya celah sistemik. Jika tindakan preventif dan pengawasan tidak diperkuat, penyalahgunaan BBM bersubsidi bisa terus terjadi, merugikan masyarakat yang seharusnya menjadi penerima manfaat, sekaligus mengancam keselamatan publik. []

Admin03

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com