BONTANG – Pemerintah Kota Bontang menyiapkan anggaran sekitar Rp 7,1 miliar untuk membangun Bontang Khatulistiwa FC yang akan berlaga di Liga 3. Rencana ini muncul di tengah wacana menghidupkan kembali sepak bola profesional di Kota Bontang, melalui akuisisi PS Deli Serdang (PSDS).
Wakil Wali Kota Bontang, Agus Haris, menyebut pihaknya telah menjajaki komunikasi dengan pengurus Asprov PSSI Kaltim terkait peluang mengambil alih PSDS. “Masih dijajaki (komunikasi dengan PSDS). Ini upaya cepat, yang akan mewadahi pemain lokal untuk berkembang dan berprestasi,” ujar Agus Haris, saat ditemui di sela pemusnahan barang ilegal di Bea Cukai, Selasa (21/10/2025).
Meski begitu, sejumlah pihak menyoroti rencana ini sebagai langkah yang berisiko. Akuisisi klub profesional, bahkan Liga 3 sekalipun, menuntut komitmen finansial dan manajerial yang besar. Nilai awal yang ditawarkan sekitar Rp 3 miliar, belum termasuk biaya operasional tim, gaji pemain, lisensi tim, dan persiapan pertandingan, yang diperkirakan menelan total Rp 7,1 miliar.
Dukungan memang datang dari Askot PSSI Bontang dan beberapa perusahaan melalui program TJSL dan sponsorship. Namun, pertanyaan kritis muncul: sejauh mana kontribusi perusahaan dapat menjamin keberlanjutan klub? Wakil Wali Kota optimistis langkah ini bisa membangkitkan semangat sepak bola di kota itu, tetapi tidak menyinggung strategi jangka panjang untuk memastikan keberlanjutan klub profesional.
Ketua DPRD Bontang sekaligus Ketua Askot PSSI Bontang, Andi Faizal Sofyan Hasdam, menilai membangun tim dari nol memakan waktu lama dan menyarankan opsi membeli klub Liga 2 yang sudah eksis. “Kalau mau langsung beli tim Liga 2, karena kalau mulai dari awal biayanya sama saja,” katanya. Namun, ia juga menegaskan bahwa pembelian klub profesional harus melalui tim observator untuk menilai kesehatan klub, posisi aman dari degradasi, dan bebas utang.
Andi Faiz menambahkan, akuisisi klub Liga 2 bisa menelan biaya Rp 5-10 miliar, sementara operasional awal minimal Rp 15 miliar, angka yang bisa ditekan jika mayoritas pemain lokal digunakan. Ia menegaskan APBD tidak bisa digunakan untuk membiayai klub profesional, termasuk Liga 3, sehingga keberhasilan proyek ini sangat tergantung pada komitmen perusahaan melalui CSR.
Kritikus menilai, rencana ini perlu dirancang lebih matang, dengan strategi jangka panjang yang jelas agar Bontang Khatulistiwa FC tidak hanya menjadi proyek “sekadar pameran” anggaran, tetapi benar-benar bisa menjadi wadah pengembangan pemain lokal dan membangkitkan sepak bola di daerah.
Capt: Rapat koordinasi rencana akuisisi klub PS Deli Serdang, yang dipimpin Wakil Wali Kota Bontang Agus Haris, didampingi Plt Dispoparekraf dan Ketua DPRD Andi Faizal Sofyan Hasdam, di Pendopo Rumah Jabatan Wali Kota, Senin (20/10/2025). []
Admin03
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan