TANAH BUMBU – Masjid Apung Ziyadatul Abrar, ikon religius yang berdiri megah di Pantai Siring Pagatan, Kecamatan Kusan Hilir, Kabupaten Tanah Bumbu, kini menghadapi ujian berat. Bangunan megah yang menjadi kebanggaan masyarakat Tanah Bumbu itu dilaporkan mengalami sejumlah kerusakan akibat cuaca ekstrem yang melanda kawasan pesisir selatan Kalimantan, Sabtu (25/10/2025).
Ketua Badan Pengelola Masjid Apung Ziyadatul Abrar, H. Akhmad Rozain, mengungkapkan bahwa hasil pemeriksaan awal menunjukkan beberapa bagian penting masjid mengalami kerusakan cukup serius.
“Dari hasil inventarisasi awal, kerusakan terjadi di beberapa titik vital, seperti bak atau tandon beton di kedua menara, serta munculnya rembesan air dari dak beton atas,” ujarnya, Sabtu (25/10/2025).
Menurutnya, rembesan air itu bisa berdampak pada kekuatan struktur bangunan jika tidak segera ditangani. Selain itu, bagian atap masjid yang menjadi pelindung utama jamaah dari panas dan hujan juga mengalami kerusakan akibat hantaman angin kencang.
Kerusakan paling mencolok terlihat pada kaca kanopi depan masjid setebal 10 milimeter yang pecah. “Kemungkinan kaca itu tertimpa material yang terbang saat badai beberapa waktu lalu,” kata Rozain menambahkan.
Ia menegaskan, pihak pengelola akan segera melakukan renovasi menyeluruh setelah proses pendataan kerusakan selesai. Perbaikan meliputi penggantian kaca kanopi, perbaikan atap, pengecatan ulang, hingga pembenahan ornamen dan lantai teras.
“Langkah ini penting agar struktur masjid tetap aman dan keindahannya terjaga,” jelasnya.
Masjid yang berdiri megah di atas laut dan diresmikan pada November 2023 itu merupakan simbol spiritual sekaligus destinasi wisata religi di Tanah Bumbu. Warga berharap, perbaikan segera dilakukan agar rumah ibadah kebanggaan masyarakat pesisir ini bisa kembali difungsikan secara maksimal, terutama menjelang musim libur akhir tahun yang biasanya ramai pengunjung. []
Admin04
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan