PONTIANAK – Dua rumah, salah satunya bertingkat dua, di Gang Teratai, Jalan Tebu, Kecamatan Pontianak Barat, hangus terbakar pada Rabu sore (29/10/2025). Api mulai berkobar sekitar pukul 17.00 dan menghanguskan hampir 80 persen bangunan utama, sementara satu rumah di sampingnya mengalami kerusakan ringan sekitar 10 persen.
Musibah ini kembali membuka sorotan pada lemahnya sistem kesiapsiagaan kebakaran di kawasan padat penduduk. Akses jalan yang sempit dan sumber air terbatas membuat proses pemadaman tidak mudah, meski api berhasil dijinakkan dalam waktu kurang dari satu jam.
Ketua Harian Forum Komunikasi Kebakaran Swasta Kalimantan Barat, Edi Zulkarnain, mengatakan koordinasi cepat antarpemadam menjadi kunci dalam penanganan kebakaran kali ini.
“Alhamdulillah berkat komunikasi kita melalui radio dan grup WA, kita dapat menyampaikan kepada teman-teman damkar untuk memadamkan api,” ujar Edi saat ditemui di lokasi kejadian.
Menurutnya, tidak hanya petugas pemadam dari Kota Pontianak yang terlibat, tetapi juga dibantu oleh sejumlah tim dari Kabupaten Kubu Raya.
“Kita dibackup oleh Kubu Raya, dan Pontianak sendiri itu sekitar 50 dengan cara bergotong royong,” jelasnya.
Meski api berhasil dikuasai dengan cepat, Edi mengakui sejumlah kendala masih kerap terjadi di lapangan. Selain minimnya sumber air, kerumunan warga di sekitar lokasi turut memperlambat proses pemadaman.
“Selain kendala di lokasi kebakaran yang sulit air, kami juga meminta kepada masyarakat untuk tidak memadati akses masuk ke lokasi jika terjadi kebakaran, karena hal tersebut dapat menghambat para pemadam kebakaran untuk akses lokasi,” tegasnya.
Edi menegaskan pentingnya kesadaran masyarakat untuk memberikan akses bagi kendaraan pemadam, terutama di kawasan padat dan gang sempit seperti di Pontianak Barat. Tanpa kerja sama warga, upaya penyelamatan sering kali terhambat dan risiko kerusakan bisa lebih besar.
“Alhamdulillah dapat kita selamatkan rumahnya dan terdampak dari kejadian kali ini berupa dua buah rumah,” tambahnya.
Peristiwa ini menjadi pengingat bahwa sistem penanggulangan kebakaran di perkotaan tidak cukup hanya mengandalkan kecepatan damkar, tetapi juga membutuhkan dukungan warga dan infrastruktur dasar yang memadai. []
Fajar Hidayat
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan