20 Tewas di Haiti, Jamaika Luluh Lantak Diterjang Melissa!

HAITI — Kawasan Karibia kembali diterjang bencana besar. Badai Melissa, yang disebut sebagai badai terkuat dalam satu abad terakhir, meluluhlantakkan Haiti, Kuba, dan Jamaika. Hujan deras dan angin berkecepatan hampir 300 kilometer per jam menghancurkan ribuan rumah dan menelan puluhan korban jiwa.

Di Haiti, bencana ini menimbulkan duka mendalam. Sedikitnya 20 orang dilaporkan meninggal dunia, sementara 10 lainnya masih dinyatakan hilang. Laporan dari AFP menyebutkan, setengah dari korban tewas adalah anak-anak yang terseret banjir bandang akibat meluapnya Sungai Digue di wilayah selatan.

Kepala Badan Pertahanan Sipil Haiti, Emmanuel Pierre, mengatakan banjir besar menghancurkan banyak rumah di kota pesisir Petit-Goave. Dalam video yang beredar di media sosial, tampak warga berusaha mengevakuasi korban di tengah tumpukan reruntuhan. Salah satu pemandangan paling memilukan adalah ketika seorang ayah menangis sambil mengangkat jasad putrinya dari bawah puing bangunan.

Presiden Kuba, Miguel Diaz-Canel, menyebut Badai Melissa sebagai badai paling kuat yang pernah menghantam kawasan Karibia dalam 100 tahun terakhir. “Ini badai dengan kekuatan luar biasa yang belum pernah kami alami sebelumnya,” ujarnya dalam pernyataan resmi.

Di Jamaika, dampaknya tak kalah hebat. Wilayah pesisir barat daya hancur diterjang angin kencang dan hujan ekstrem. Gereja roboh, atap rumah beterbangan, jendela pecah, serta jalan-jalan tertutup puing dan tak bisa dilalui.

“Ini sungguh menghancurkan,” ungkap Warrell Nicholson, seorang petugas di kantor polisi Black River, yang menjadi tempat perlindungan warga.

Rekaman dari lokasi menunjukkan pemandangan seperti setelah perang: mobil-mobil ringsek, kabel listrik menjuntai, dan pepohonan tumbang di mana-mana. Angin yang mencapai 295 km/jam membuat banyak warga kesulitan bernapas.

Andrew Houston Moncure, warga pesisir Black River, menggambarkan pengalaman mengerikan itu. “Itu adalah pengalaman yang paling mengerikan, terutama dengan putra saya. Tekanannya sangat rendah sehingga Anda kesulitan bernapas, dan rasanya seperti kereta barang yang melindas Anda,” katanya.

Badai Melissa kini menjadi simbol nyata perubahan iklim ekstrem yang semakin kerap melanda dunia tropis menguji ketangguhan infrastruktur dan kemanusiaan di kawasan paling rentan di dunia. []

Admin04

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com