Pamit Manis Jadi Terakhir, Suami Tewas di Jalan Karimunting

SINGKAWANG – Pagi itu tampak biasa bagi Emmawati (57). Tak ada firasat buruk sedikit pun saat ia menyiapkan sarapan untuk sang suami, Purnomo. Seperti hari-hari sebelumnya, pria paruh baya itu bersiap berangkat kerja dengan senyum dan canda ringan di rumah mereka di Kecamatan Sungai Raya Kepulauan, Kabupaten Bengkayang.

Namun, beberapa jam kemudian, suasana rumah berubah pilu. Purnomo menjadi korban kecelakaan maut di Jalan Raya Desa Karimunting, Rabu (29/10/2025).

“Dia berangkat kerja sekitar jam 7 lewat 37 menit dari rumah, pagi tadi,” tutur Emmawati saat ditemui di rumah duka, matanya sembab menahan tangis.

Sebelum berangkat, Purnomo sempat menikmati sarapan sederhana buatan istrinya. “Pagi itu saya sempat masak sotong, kuahnya enak katanya,” ucap Emmawati mengenang.

Setelah sarapan, sang suami duduk santai sejenak sambil menghisap rokok, lalu berpamitan. “Saya sempat bilang, ‘Hati-hati ya.’ Dia juga jawab, ‘Iya.’ Memang setiap pergi, selalu saya pesan begitu,” kisahnya lirih.

Sekitar tiga puluh menit setelah kepergiannya, seorang warga datang memberi kabar mengejutkan. Ada kecelakaan, dan motor yang terlibat disebut mirip dengan milik suaminya. “Saya langsung ke lokasi, dan waktu sampai, motornya sudah hancur. Orang bilang suami saya sudah meninggal di tempat,” ucapnya dengan suara bergetar.

Purnomo sempat dibawa ke rumah sakit di Singkawang, namun nyawanya tak terselamatkan. Ia dikenal sebagai sosok pekerja keras yang tak pernah mengeluh meski hidup sederhana. “Dia kerja serabutan, kadang jadi buruh sawit, kadang bantu orang. Pokoknya kerja apa aja yang halal buat makan,” ungkap sang istri.

Kini, pujian lembut sang suami atas masakan sotong pagi itu menjadi kenangan terakhir yang membekas dalam ingatan Emmawati—sebuah pamit tanpa kata perpisahan. []

Admin04

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com