SURABAYA – Aksi warga dalam menangkap seorang terduga pencuri sepeda motor di kawasan Jojoran 3, Gubeng, Surabaya, berujung tragis. Pria yang diduga hendak mencuri motor itu justru mengalami luka bakar serius setelah diikat dan disiram bensin oleh warga yang emosi, Kamis (30/10/2025).
Peristiwa ini bermula ketika seorang warga, Dian Mieke, memergoki motornya dibawa kabur oleh pelaku. Teriakan Dian memicu kejar-kejaran antara pelaku dan warga sekitar hingga pria itu tertangkap.
“Aku habis gantiin baju anakku, motorku tak taruh depan rumah, sudah tak kunci setir. Habis itu kok aku dengar suara sepeda nyala. Aku keluar, ternyata sudah dibawa orang,” kata Dian kepada awak media.
Menurut penuturannya, peristiwa berlangsung sangat cepat. Ia spontan berteriak “maling!” sambil mengejar pelaku. Teriakan itu membuat warga lain ikut membantu. “Akhirnya dibantu warga di situ. Ibuku juga ikut lari setelah dengar aku teriak,” ujarnya.
Setelah tertangkap, warga yang marah mengikat terduga pelaku ke tiang listrik. Emosi yang meluap membuat ada warga yang menyiramkan bensin ke tubuh pelaku untuk menakut-nakuti. Namun, situasi berubah ketika api tiba-tiba menyambar saat petugas datang dan mencoba melepaskan tali menggunakan korek api.
“Sebenarnya enggak dibakar. Posisinya ditali [di tiang listrik], terus ada yang nyiram bensin, tapi enggak ada yang bakar. Katanya petugas motong tali pakai korek, mungkin kesambar api,” tutur Dian.
Kobaran api sempat membuat panik warga. Beberapa orang langsung berusaha memadamkan api dan menolong pelaku yang terbakar. “Orangnya lari, bajunya dilepasin semua. Aku enggak berani mendekat, soalnya syok juga,” tambahnya.
Kapolsek Gubeng Kompol Eko Sudarmanto membenarkan kejadian tersebut. “Setelah menerima laporan, kami segera menuju lokasi dan mendapati pelaku sudah diamankan warga. Namun, tiba-tiba pelaku terbakar,” ungkap Eko.
Petugas segera memadamkan api dan membawa pelaku ke rumah sakit. Ia mengalami luka bakar sekitar 60 persen. Polisi juga memastikan akan menyelidiki penyebab pasti munculnya api serta menelusuri kemungkinan adanya pelaku lain. “Sementara kita masih melakukan penyelidikan lebih lanjut supaya datanya valid. Bukan katanya-katanya,” tegas Eko.
Dian berharap kejadian serupa tak terulang. Ia mengaku wilayahnya memang kerap menjadi sasaran pencurian motor. “Harapanku polisi bisa gerak cepat, soalnya sudah beberapa kali kejadian kayak gini,” pungkasnya.
Kasus ini menjadi pengingat keras tentang bahaya aksi main hakim sendiri yang kerap muncul akibat emosi sesaat. Niat warga menjaga keamanan lingkungan bisa berubah menjadi bencana ketika batas hukum dilanggar. []
Admin04
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan