Bandung Gempar, Pria Tergantung di Flyover Tanpa Terpantau CCTV

JAWA BARAT — Kota Kembang kembali diguncang kabar tragis. Seorang pria muda ditemukan tergantung di Flyover Mochtar Kusumaatmadja atau lebih dikenal sebagai Flyover Pasupati, Jumat (31/10/2025) malam. Tubuh korban yang mengenakan jaket hitam itu terayun di tengah arus lalu lintas kota yang belum sepenuhnya sepi. Peristiwa ini bukan sekadar kejadian tragis, tetapi juga menyingkap lemahnya sistem deteksi dini dan perhatian terhadap kesehatan mental masyarakat perkotaan.

Mayat itu ditemukan sekitar pukul 22.26 WIB. Warga yang melintas sontak panik, dan petugas pemadam kebakaran segera diterjunkan ke lokasi. “Perjalanan sekitar tiga menit sampai ke lokasi, dan posisi korban sudah tergantung,” kata Danru Rescue Peleton I Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPMKP) Kota Bandung, Hartono, saat ditemui di lokasi kejadian, Sabtu (1/11/2025).

Korban, yang diperkirakan berusia sekitar 20 tahun, ditemukan mengenakan helm hitam dan tergantung menggunakan tali webbing. Di dekat lokasi, sebuah motor Yamaha Aerox berpelat D 3231 AFE diduga milik korban masih terparkir rapi. Proses evakuasi berlangsung dramatis dengan bantuan mobil crane. “Kami menggunakan sistem block and tackle. Jadi, anggota kami turun ke bawah, kemudian korban diangkat oleh petugas dari tim kami,” ujar Hartono.

Jenazah pria berjaket hitam itu kemudian dibawa tim Inafis Polrestabes Bandung untuk diperiksa lebih lanjut. Hingga berita ini diturunkan, identitas korban belum terungkap, dan penyebab kematiannya belum dapat dipastikan apakah murni bunuh diri atau terdapat unsur lain di baliknya.

Namun di balik fakta itu, kasus tragis ini kembali menyoroti persoalan yang kerap luput dari perhatian publik: krisis mental di tengah tekanan sosial ekonomi perkotaan. Bandung, dengan segala gemerlapnya, menyimpan sisi gelap tentang kesepian dan keputusasaan yang mungkin tak terlihat. Pemerintah daerah dan aparat seharusnya tidak berhenti pada penyelidikan semata, tetapi juga memastikan bahwa sistem dukungan psikologis dan sosial bagi warganya benar-benar tersedia dan mudah diakses.

Kasus ini juga memperlihatkan lemahnya sistem keamanan publik di area strategis kota. Bagaimana mungkin seseorang bisa berada di atas flyover utama, tergantung begitu lama tanpa terdeteksi? Kamera pengawas dan patroli yang seharusnya aktif justru tampak tak berfungsi. Kejadian ini semestinya menjadi alarm bagi Pemkot Bandung untuk meninjau ulang efektivitas pengawasan di ruang publik yang selama ini dianggap aman.

Peristiwa di Flyover Pasupati ini seharusnya tak berhenti di meja otopsi. Ia adalah cermin buram tentang kehidupan urban yang makin menekan, di mana tragedi personal menjadi tontonan publik, dan sistem sosial gagal hadir tepat waktu. []

Admin03

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com