Banjarmasin Heboh! Meteran Dicuri, Warga Kena Biaya Ganti!

BANJARMASIN – Kasus pencurian meteran air di Kota Banjarmasin kini menjelma persoalan serius yang mencerminkan lemahnya pengawasan publik dan ketidakberdayaan masyarakat menghadapi pencurian infrastruktur dasar. Hingga Oktober 2025, PT Air Minum (PTAM) Bandarmasih mencatat 237 laporan pencurian, melonjak hampir 1.000 persen dibandingkan tahun 2024 yang hanya 24 kasus.

Lonjakan ekstrem ini menandakan bukan sekadar aksi kriminal biasa, tetapi gejala sosial yang menandai ketimpangan ekonomi dan rapuhnya keamanan lingkungan perkotaan. Di tengah pertumbuhan kota yang pesat, meteran air simbol akses air bersih justru menjadi “komoditas” yang diperebutkan pencuri.

Manager NRW PTAM Bandarmasih, Helmi Anshari, menyebut Kecamatan Banjarmasin Selatan menjadi lokasi terbanyak kasus pencurian. “Selain karena pertumbuhan rumah yang pesat, wilayah ini memiliki banyak rumah kosong yang rawan menjadi sasaran pencuri,” ujarnya, Jumat (31/10/225).

Namun, pernyataan itu seolah hanya menegaskan bahwa pembangunan fisik tak diiringi sistem keamanan yang memadai. Rumah-rumah tumbuh cepat, tetapi lingkungan dibiarkan terbuka bagi kejahatan kecil yang kini masif.

Untuk mendapatkan penggantian, pelanggan harus menempuh proses berlapis. Helmi menjelaskan, pelanggan wajib melapor ke bagian customer service (CS) untuk mendapatkan surat pengantar laporan kehilangan, kemudian membuat laporan polisi, dan kembali lagi ke CS untuk proses penggantian.

“Pelanggan tetap harus membayar biaya penggantian. Tapi kalau melampirkan surat kehilangan dari kepolisian, ada keringanan,” jelasnya.

Artinya, warga bukan hanya menjadi korban pencurian, tetapi juga harus membayar akibatnya. Di tengah layanan publik yang seharusnya melindungi, masyarakat justru menanggung kerugian ganda materi dan waktu.

Menurut Helmi, bagian meteran yang paling diincar adalah komponen utama berbahan kuningan. Nilai jual logam itu di pasaran membuat meteran air kini disamakan nasibnya dengan kabel listrik atau tutup selokan besi hilang satu per satu karena kebutuhan ekonomi mendesak.

“Kami sudah berkoordinasi dengan kepolisian. Untuk sistem digitalisasi pembacaan meter, belum ada rencana ke arah sana,” tambahnya. Pernyataan ini menyiratkan ketertinggalan digitalisasi layanan publik yang seharusnya bisa mencegah kerugian massal seperti ini.

Fenomena pencurian meteran bahkan sudah viral di media sosial. Sebuah video di Jalan Gatot Subroto Banjarmasin menunjukkan air meluber membasahi halaman ruko akibat meteran hilang. Video dibuat oleh Noramanah (33), pedagang pentol, yang spontan merekam karena panik. “Karena panik saya video. Tujuannya memberi tahu pemilik ruko bahwa air bocor karena meterannya hilang,” ucapnya.

Petugas PTAM baru datang beberapa jam kemudian untuk mengganti meteran. Fakta ini menunjukkan respons masih lambat dan terkesan reaktif, bukan preventif.

Tak hanya di Banjarmasin, pencurian juga meluas ke wilayah Kabupaten Banjar. Di Puskesmas Pembantu Pemangkih Darat, Kecamatan Kertakhanyar, meteran air hilang pada Kamis (31/10/2025) malam, menyebabkan suplai air terhenti. Pembakal Pemangkih Darat, Jumbri, mengatakan, “Pustu mendapat air bersih dari rumah warga.” Sebuah ironi: fasilitas kesehatan publik bergantung pada air dari rumah pribadi.

Di Kecamatan Gambut, Camat Fauzan mengaku juga mendengar beberapa laporan kehilangan. “Di tempat kami di Balai Pemuda,” katanya. Ia menambahkan, “Untuk penggantian meteran dari PTAM Intan Banjar, ada tarif yang dikenakan. Namun saya tidak tahu besarannya.”

Sementara Humas PTAM Intan Banjar, Mahyuni, menjelaskan, “Kehilangan meteran bisa dilaporkan ke kantor terdekat. Ada di Banjarbaru, Landasanulin, Kertakhanyar dan Mataraman.”

Berdasarkan data internal, dalam tiga bulan terakhir tercatat 177 laporan kehilangan di berbagai kecamatan. Situasi ini memperlihatkan betapa akses air hak dasar masyarakat justru semakin rentan, baik oleh ulah pencuri maupun sistem birokrasi yang membebani warga. Ketika air bersih seharusnya menjadi layanan publik yang dijamin negara, kini setiap tetesnya bisa hilang bersama meteran yang raib di malam hari. []

Admin03

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com