Dini Hari Mencekam, Hujan dan Angin Hantam Palangka Raya!

PALANGKA RAYA – Hujan deras disertai angin kencang yang melanda Palangka Raya pada Minggu (02/11/2025) dini hari membuat sejumlah kawasan lumpuh sementara. Pohon-pohon tumbang di berbagai titik utama kota, memaksa petugas darurat bekerja keras sejak subuh.

Ketua Emergency Response Palangka Raya (ERP), Jean Steve Austen, menyebut pihaknya menerima laporan beruntun dari berbagai lokasi yang terdampak. “Sementara ini yang masuk ke kami di tiga lokasi itu. Lainnya belum ada laporan tambahan,” ujarnya. Lokasi yang dimaksud meliputi Jalan Willem A.S, persimpangan Jalan G. Obos–Traffic Light, hingga arah Pasar Besar.

Tim ERP langsung berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk mempercepat evakuasi pohon tumbang. “Kami tidak main sendiri. Penanganannya dilakukan gabungan dengan stakeholder terkait karena personel kami terbatas,” terang Jean.

Ia juga mengingatkan masyarakat untuk tidak meremehkan potensi cuaca ekstrem yang masih akan berlanjut dalam sepekan ke depan. “Info dari BMKG, seminggu ke depan masih ada potensi cuaca ekstrem. Jadi, masyarakat diimbau lebih berhati-hati. Kalau tidak mendesak, hindari berteduh di bawah baliho atau pohon besar, dan waspadai arus listrik saat hujan,” tegasnya.

Sementara itu, Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Palangka Raya, Heri Pauzi, mengungkapkan pihaknya bersama relawan segera turun tangan begitu laporan masuk. “Sejak tadi malam banyak laporan yang masuk. Kami bersama relawan langsung turun membersihkan pohon tumbang agar jalur masyarakat bisa segera normal kembali,” ujarnya.

Petugas terlihat berjibaku di sejumlah titik seperti Jalan Thamrin, Jalan Yos Sudarso, dan kawasan Pasar Besar. Meski proses pembersihan masih berlangsung, arus lalu lintas tetap bisa dilalui dengan pengaturan dari petugas lapangan.

Fenomena ini menjadi peringatan bagi warga kota yang mulai terbiasa dengan cuaca ekstrem dalam beberapa pekan terakhir. Tiupan angin yang datang tiba-tiba kerap menimbulkan kepanikan, terutama saat malam hari ketika aktivitas masyarakat berkurang.

BPBD bersama relawan kini memperkuat sistem siaga cepat tanggap di setiap kecamatan. Heri menegaskan, “Kalau hujan lebat disertai petir, sebaiknya segera cari tempat berteduh yang aman di rumah warga atau toko yang masih buka. Hindari tiang listrik dan pohon besar karena berisiko tumbang.”

Dengan keterbatasan personel dan peralatan, BPBD menggandeng kelompok masyarakat hingga komunitas siaga bencana agar penanganan lebih cepat dan merata. “Kami fokus pada pembersihan titik-titik prioritas agar mobilitas warga tidak terganggu,” imbuhnya.

Peristiwa ini menambah daftar kejadian cuaca ekstrem di Kalimantan Tengah dalam sebulan terakhir. Warga diimbau meningkatkan kewaspadaan, memeriksa kondisi lingkungan sekitar, serta segera melapor jika menemukan potensi bahaya seperti pohon rapuh atau tiang listrik miring. []

Admin03

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com