BALIKPAPAN — Di ujung timur Kota Minyak, pesona alam liar berpadu dengan kekayaan budaya lokal menjadikan Penangkaran Buaya Teritip sebagai destinasi wisata yang semakin populer. Kawasan ini bukan hanya rumah bagi ratusan reptil raksasa, tetapi juga tempat berdirinya rumah adat Dayak (lamin) yang megah di tengah hamparan hijau sebuah simbol harmoni antara alam dan budaya Kalimantan.
Suasana di kawasan wisata ini selalu hidup. Aroma khas hutan bakau berpadu dengan gemericik air dan suara langkah buaya di kolam besar, menciptakan pengalaman yang menegangkan sekaligus memikat. Tak jauh dari sana, berdiri rumah lamin yang menjadi daya tarik utama wisatawan. Banyak pengunjung memanfaatkan tempat ini sebagai spot foto sekaligus sarana mengenal lebih dekat budaya masyarakat Dayak.
Melihat potensi besar kawasan ini, Pemerintah Kota Balikpapan melalui Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) terus berupaya meningkatkan promosi dan pengembangan wisata lokal. Kepala Disporapar Balikpapan, Ratih Kusuma, menegaskan komitmen pihaknya untuk memperluas jangkauan promosi. “Kami membuat trip waktu itu ke penangkaran buaya dan juga sudah kami bantu dengan publikasi. Kemarin pun kami sempat berkomunikasi karena di kawasan penangkaran itu ada rumah adat Dayak. Itu juga bisa menjadi spot foto yang menarik,” ujarnya pada Senin (03/11/2025).
Tak berhenti di situ, tim Disporapar juga turun langsung melakukan pengambilan gambar promosi digital di kawasan tersebut. “Bahkan kemarin dari tim kami mengambil gambar di sana, dan mereka langsung menghubungi saya. Saya bilang silakan saja, yang penting komunikasi dulu dengan pengelolanya,” tutur Ratih.
Langkah promosi ini merupakan bagian dari strategi besar Disporapar untuk menonjolkan keberagaman destinasi wisata Balikpapan. Dari taman rekreasi keluarga, wisata edukatif, hingga wisata budaya dan alam, semuanya akan mendapat porsi promosi yang seimbang. “Kita ingin mengekspos semua destinasi wisata yang ada di Kota Balikpapan. Jadi masyarakat tidak hanya mengenal satu tempat, tapi juga penasaran dengan lokasi lain yang menarik untuk dikunjungi,” katanya.
Ke depan, Ratih juga membuka peluang agar Penangkaran Buaya Teritip bisa menjadi lokasi event wisata tematik yang melibatkan masyarakat sekitar. “Untuk dipakai event, nanti akan kami komunikasikan dengan pengelolanya. Intinya, kami ingin destinasi ini bisa hidup dan terus berkembang,” pungkasnya.
Dengan perpaduan alam eksotis, satwa langka, dan kekayaan budaya Dayak, kawasan Teritip kini tampil sebagai ikon wisata lengkap Balikpapan sebuah representasi kota yang modern namun tetap menjaga akar tradisi dan kelestarian alamnya. []
Penulis: Desy Alfy Fauzia | Penyunting: Rasidah
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan