Akses Lumpuh! Warga Telen Kutim Masih Andalkan Klotok!

SANGATTA — Warga di enam desa Kecamatan Telen, Kabupaten Kutai Timur, masih harus bersabar menanti rampungnya pembangunan Jembatan Telen, proyek vital yang diharapkan bisa membuka isolasi wilayah mereka. Hingga awal November 2025, progres pembangunan jembatan tersebut belum juga selesai.

Camat Telen, Petrus Ivung, mengatakan proses pengerjaan baru sampai tahap pemasangan tiang atau pilar jembatan. Namun, tahap itu pun masih belum rampung karena berbagai kendala di lapangan. “Informasi yang saya terima, penyelesaian pemasangan pilar akan dilanjutkan pada pelaksanaan APBD Perubahan 2025 ini,” ujarnya, Senin (03/11/2025) di Sangatta.

Menurut Petrus, pengerjaan tiang jembatan dimulai sejak pengangkutan baja dari kantor Dinas PUPR Kutim di Sangatta hingga ke lokasi pemasangan rangka. “Totalnya sudah dua bulan berjalan,” tambahnya.

Namun, proses pembangunan tidak berjalan mulus. Cuaca ekstrem dan banjir dengan arus deras membuat pekerjaan sempat terhenti. “Kondisi banjir berturut-turut menyulitkan kontraktor untuk memasukkan cor-coran ke dalam rangka. Jadi, mau tidak mau, pekerjaan harus dihentikan sementara,” ungkapnya.

Sebelumnya, proyek Jembatan Telen termasuk dalam program tahun jamak (multi years) 2023–2024. Namun, karena faktor alam dan keterlambatan material, pembangunan tertunda dan baru bisa dilanjutkan pada tahun anggaran 2025.

Petrus berharap agar proyek strategis ini segera diselesaikan agar masyarakat di enam desa di seberang sungai tak lagi terisolasi. “Kalau harapan saya, jembatan ini bisa cepat selesai. Karena selama ini warga kita di enam desa di seberang sungai masih sulit akses. Semoga tahun ini bisa rampung,” katanya.

Selama jembatan belum bisa difungsikan, warga masih bergantung pada transportasi air seperti klotok dan ces untuk menjalankan aktivitas sehari-hari. “Biasanya masyarakat di 6 desa seberang itu kalau mau aktivitas pakai kapal klotok atau ces,” pungkas Petrus.

Jembatan Telen menjadi harapan besar masyarakat, bukan hanya sebagai akses penghubung antardesa, tetapi juga sebagai jalur ekonomi utama untuk hasil pertanian, pendidikan, dan pelayanan kesehatan. []

Admin03