BONTANG – Hujan deras disertai angin kencang yang melanda Kota Bontang, Rabu (05/11/2025) dini hari, bukan sekadar membawa genangan air. Di Jalan Damai RT 11, Kelurahan Kanaan, Kecamatan Bontang Barat, sebuah pohon aren besar tumbang dan menimpa kandang ternak babi milik warga, memunculkan kembali pertanyaan lama: seberapa siap kota ini menghadapi bencana akibat cuaca ekstrem?
Kepala Pelaksana BPBD Kota Bontang, Usman, melalui Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, Ismail, menyebut laporan diterima sekitar pukul 06.00 WITA. Begitu mendapat informasi, tim BPBD langsung menuju lokasi untuk melakukan evakuasi dan pembersihan. “Begitu laporan masuk, kami segera turunkan tim ke lokasi untuk memastikan kondisi aman dan melakukan penanganan cepat,” ujar Ismail.
Evakuasi dilakukan dengan alat potong manual. Petugas harus memotong batang pohon menjadi beberapa bagian agar bisa diangkat tanpa merusak bangunan di sekitar lokasi. Setelah upaya panjang, area kandang dinyatakan aman dan aktivitas warga bisa kembali normal.
Namun, di balik penanganan cepat itu, tersimpan ironi. Menurut Ismail, pohon tumbang bukan semata karena cuaca ekstrem, melainkan juga karena kondisi pohon yang sudah tua dan rapuh. “Pohonnya memang sudah tua dan rapuh. Saat hujan deras disertai angin kencang, akhirnya tumbang. Untungnya tidak ada korban jiwa,” jelasnya.
Masalahnya, kejadian serupa bukan yang pertama. Setiap musim hujan, laporan pohon tumbang di wilayah Bontang terus berulang, menandakan lemahnya sistem pemantauan dan pemeliharaan pohon di ruang publik. Padahal, keberadaan pepohonan besar di area padat permukiman semestinya mendapat perhatian lebih dari dinas terkait.
BPBD pun kembali mengimbau warga untuk waspada. “Kami mengimbau warga agar rutin memangkas atau memeriksa kondisi pohon di sekitar tempat tinggal. Jangan menunggu sampai roboh dan menimbulkan bahaya. Lebih baik dicegah sebelum menimbulkan kerugian,” tutup Ismail.
Namun, seruan itu tak cukup jika hanya berhenti pada imbauan. Tanpa langkah nyata dari pemerintah kota dalam pemetaan risiko lingkungan, setiap hembusan angin bisa berubah menjadi ancaman nyata bagi warga Bontang. []
Admin04
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan