Buruh Tercyduk Curi Rp3,6 Juta!

NUNUKAN — Aksi pencurian uang senilai Rp3,6 juta yang dilakukan seorang buruh harian di Kelurahan Selisun, Kecamatan Nunukan Selatan, kembali menjadi sorotan publik. Di tengah tekanan hidup dan sulitnya ekonomi, keputusasaan kerap membuat sebagian warga menempuh jalan pintas yang berujung di balik jeruji besi.

Pelaku, berinisial RL (26), tak menyangka langkah nekatnya akan terekam kamera pengawas (CCTV) dan mengantarkannya ke tangan aparat. Satreskrim Polres Nunukan bergerak cepat setelah video memperlihatkan jelas sosok pria muda memasuki rumah korban dan mengambil uang tunai.

Kapolres Nunukan AKBP Bonifasius Rumbewas, melalui Kasi Humas IPDA Sunarwan, menjelaskan kasus itu berawal dari laporan Iskandar (41), warga Kelurahan Nunukan Tengah, yang kehilangan uang di rumah orang tuanya.

“Korban baru menyadari uang itu hilang ketika pulang ke rumah orang tuanya di Jalan Imam Bonjol. Setelah ditanyakan, orang tuanya mengatakan uang tersebut disimpan di dalam tas selempang di dalam rumah, tapi saat dicek, uang itu sudah tidak ada,” ujar Sunarwan.

Polisi kemudian melakukan olah TKP, menemukan sidik jari di lokasi, dan memperkuat bukti dengan rekaman CCTV. “Dari rekaman CCTV terlihat jelas seorang pria masuk ke rumah korban dan mengambil sesuatu. Berdasarkan pencocokan sidik jari serta kesesuaian ciri fisik, petugas mengidentifikasi pelaku sebagai RL,” ungkapnya.

RL ditangkap tak jauh dari lokasi kejadian di Jalan Imam Bonjol, dan mengakui perbuatannya. Polisi turut menyita ponsel OPPO A16, pakaian yang digunakan saat kejadian, serta rekaman CCTV sebagai barang bukti. Pelaku kini dijerat Pasal 363 ayat (1) ke-3e KUHP dengan ancaman hukuman maksimal tujuh tahun penjara.

IPDA Sunarwan menegaskan, kasus ini membuktikan pentingnya peran CCTV dalam mendukung penyelidikan. “Kami mengimbau masyarakat agar memasang CCTV di sekitar rumah. Rekaman kamera pengawas sering kali menjadi bukti kunci dalam mengidentifikasi pelaku kejahatan,” katanya.

Namun di sisi lain, kasus ini menyoroti betapa kerasnya tekanan ekonomi di lapisan masyarakat bawah. Di tengah harga kebutuhan pokok yang kian tinggi dan peluang kerja terbatas, sebagian warga terdesak hingga melakukan tindakan yang berujung pidana. []

Admin04

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com