BRASILIA – Suasana mencekam menyelimuti Brasil bagian selatan setelah tornado dahsyat melanda kawasan Rio Bonito do Iguacu, negara bagian Parana, pada Jumat (07/11/2025) waktu setempat. Badai mematikan itu menerjang dengan kekuatan luar biasa, menumbangkan pepohonan, menghancurkan rumah-rumah, dan membuat mobil-mobil terbang terbanting seperti mainan.
Dalam laporan yang dikutip AFP, Sabtu (08/11/2025), sedikitnya lima orang tewas dan sekitar 130 orang lainnya luka-luka akibat amukan angin berkecepatan tinggi tersebut. “Lima kematian telah dikonfirmasi akibat tornado tersebut,” kata otoritas pertahanan sipil Parana dalam pernyataannya kepada AFP.
Tornado itu muncul tiba-tiba di langit Rio Bonito do Iguacu, kota kecil berpenduduk sekitar 14.000 jiwa. Dalam hitungan menit, pusaran angin menghantam wilayah itu dengan kecepatan mencapai 180 hingga 250 kilometer per jam. Atap rumah beterbangan, kendaraan terguling, dan tiang listrik patah. Sejumlah warga yang panik berlarian mencari perlindungan di ruang bawah tanah dan bangunan beton yang masih berdiri kokoh.
Badan penyelamat setempat melaporkan bahwa “laporan awal juga menunjukkan bahwa terdapat 30 orang dengan luka serius atau sedang, dan sekitar 100 orang dengan luka-luka ringan.” Mereka menggambarkan situasi di lapangan sebagai “penuh reruntuhan dan korban yang membutuhkan evakuasi cepat.”
Menurut sistem pemantauan dan teknologi lingkungan Parana, tornado kali ini termasuk yang paling kuat dalam sejarah wilayah tersebut. Angin ekstrem merobek tembok rumah dan meratakan bangunan dalam waktu singkat. Petugas penyelamat bekerja sepanjang malam mencari korban di antara puing-puing yang berserakan.
Gubernur Parana, Ratinho Junior, dalam pernyataan di media sosial X, menyampaikan bahwa seluruh aparat telah dikerahkan untuk membantu warga terdampak. “Pasukan keamanan bersiaga, dimobilisasi, dan memantau kota-kota yang terdampak badai dahsyat,” tulisnya.
Hingga Sabtu malam, sejumlah wilayah di Parana masih tanpa aliran listrik dan komunikasi. Pemerintah setempat juga memberlakukan peringatan badai berbahaya di seluruh negara bagian Parana serta dua wilayah tetangga, Santa Catarina dan Rio Grande do Sul, guna mengantisipasi potensi tornado susulan.
Badan penyelamat menggambarkan situasi setelah badai sebagai “zona bencana.” Foto-foto yang beredar di media sosial memperlihatkan rumah-rumah rata dengan tanah, mobil terguling di jalan, dan pepohonan tumbang berserakan. Warga menyebut angin datang dengan suara gemuruh seperti pesawat jet sebelum menghantam permukiman.
Tragedi ini menjadi peringatan keras bagi masyarakat Brasil akan meningkatnya intensitas cuaca ekstrem yang melanda kawasan selatan negara itu dalam beberapa tahun terakhir. Para ahli meteorologi menyebut perubahan iklim menjadi salah satu faktor pemicu meningkatnya frekuensi badai ekstrem di wilayah Amerika Selatan. []
Admin03
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan