Rasman Kepala Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Dispora Kaltim
Rasman Kepala Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Dispora Kaltim

Dispora Kaltim Verifikasi Data Atlet Jelang POPDA XVII 2025

BALIKPAPAN – Dalam rangka menghadapi gelaran Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA) XVII Tahun 2025 yang akan diselenggarakan di Kabupaten Penajam Paser Utara pada 20-27 November mendatang, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Kalimantan Timur melaksanakan kegiatan verifikasi data atlet peserta.

Kegiatan verifikasi tersebut berlangsung di Hotel Four Point Balikpapan, mulai Senin (10/11) hingga Jumat (14/11/2025). Proses ini dilakukan untuk memastikan keabsahan data atlet dari seluruh kabupaten dan kota yang akan berlaga di ajang dua tahunan tersebut.

Kepala Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Dispora Kaltim, Rasman, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan tahap verifikasi faktual terhadap seluruh kontingen dan cabang olahraga yang akan dipertandingkan di POPDA XVII.

“Kegiatan hari ini adalah untuk melakukan verifikasi faktual terhadap kontingen masing-masing cabang olahraga dari kabupaten dan kota yang akan bertanding di POPDA XVII di Paser,” ujar Rasman.

Menurutnya, jumlah atlet yang telah terdaftar mencapai sekitar 2.000 peserta dari 16 cabang olahraga yang dipertandingkan. Namun demikian, proses pemeriksaan masih berlangsung untuk memastikan seluruh peserta memenuhi ketentuan sesuai petunjuk teknis pelaksanaan POPDA XVII–2025.

“Dari sekitar dua ribu atlet yang mendaftar, tentu tidak semuanya akan lolos verifikasi. Ada yang tidak memenuhi syarat karena tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” tambahnya.

Rasman menegaskan, atlet yang berasal dari luar daerah tidak diperkenankan mengikuti POPDA. Bahkan perpindahan atlet antar kabupaten/kota dalam satu provinsi pun dilarang, kecuali memenuhi syarat yang telah ditetapkan.

Lebih lanjut, Rasman menyebutkan bahwa sebaran atlet masih didominasi oleh daerah dengan basis pembinaan olahraga yang kuat seperti Samarinda, Balikpapan, Paser, Penajam Paser Utara, Bontang, dan Berau.

“Kita berharap atlet yang mewakili masing-masing kabupaten dan kota adalah benar-benar hasil pembinaan daerahnya sendiri. Ini sekaligus menjadi tolok ukur sejauh mana pembinaan olahraga dilakukan di tingkat daerah,” jelasnya.

Rasman juga menyoroti pentingnya komitmen pembinaan olahraga secara berkelanjutan oleh pemerintah daerah maupun cabang olahraga di tingkat kabupaten/kota. Ia menegaskan bahwa keberadaan organisasi olahraga seharusnya tidak hanya sebatas administrasi di atas kertas.

“Banyak cabang olahraga yang hanya punya SK kepengurusan, tapi tidak memiliki pelatih atau atlet binaan. Ini menjadi peringatan bagi kabupaten/kota agar serius melakukan pembinaan, baik melalui APBD, CSR, maupun dukungan masyarakat,” tegasnya.

Ia menambahkan, pembinaan olahraga tidak harus dilakukan secara besar-besaran sejak awal. Kabupaten/kota dapat memulai dari beberapa atlet potensial yang memiliki bakat untuk dikembangkan lebih lanjut.

“Pembinaan itu bisa dimulai dari langkah kecil. Kalau ada tiga atau empat atlet yang potensial, fokuslah dulu di situ. Tidak perlu banyak dulu, yang penting serius,” ujarnya.

Rasman pun mendorong agar pemerintah daerah menjalin sinergi dengan perusahaan-perusahaan di wilayah masing-masing untuk menyalurkan dana CSR bagi pembinaan olahraga.

“Saya yakin kalau ada kemauan, pasti ada jalan. Tinggal apakah ada upaya atau tidak dari daerahnya,” tutupnya.

Penulis Irwanto Sianturi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com