Ibu dan Anak Tewas Dilindas! Proyek Jalan Tanpa Rambu Disorot

KAPUAS — Suasana Desa Warnasari, Kecamatan Tamban Catur, Kabupaten Kapuas, mendadak berubah menjadi lautan jeritan dan kemarahan pada Kamis sore (13/11/2025). Seorang ibu dan anak perempuannya yang baru berusia 7 tahun menjadi korban kecelakaan maut saat melintas di jalan yang sedang diperbaiki menggunakan alat berat.

Insiden tersebut terekam dalam sebuah video amatir yang langsung menyebar luas di media sosial. Dalam rekaman itu, terdengar jelas histeris warga yang panik melihat tubuh kedua korban berada tepat di bawah ban alat berat. Tak hanya suara panik, tetapi juga amarah warga yang meledak saat menyaksikan kondisi lapangan proyek yang tanpa rambu pengaman maupun petugas pengatur lalu lintas.

Warga setempat menilai pekerjaan perbaikan jalan dilakukan tanpa standar keselamatan memadai. Tidak ada tanda bahaya, tidak ada batasan area kerja, dan tidak ada penjagaan. Situasi ini membuat warga percaya bahwa tragedi itu merupakan buah dari kelalaian pihak kontraktor.

Berdasarkan informasi di lapangan, ibu dan anaknya melintas menggunakan sepeda motor ketika musibah terjadi. Sejumlah warga mengatakan roda sepeda motor korban terpeleset sehingga keduanya jatuh tepat di jalur alat berat yang tengah bergerak. Operator alat berat langsung kaget ketika mesinnya mendadak tersangkut dan tidak bisa bergerak.

Dalam video, operator terlihat menangis histeris sambil meminta pertolongan warga. Namun amukan warga tak bisa dibendung. Mereka memprotes keras cara kerja proyek yang dianggap membahayakan warga sejak awal.

Proses penyelamatan berlangsung dramatis. Warga berusaha mengangkat tubuh kedua korban, namun bulldozer tidak bisa digerakkan baik maju maupun mundur. Akhirnya, alat tersebut didorong menggunakan alat keruk agar kedua korban bisa segera dievakuasi.

Setelah berhasil dikeluarkan dari kolong alat berat, ibu dan anak itu segera dibawa menuju puskesmas terdekat. Namun upaya medis tak mampu menyelamatkan nyawa keduanya.

Mengutip laporan suaraborneo.com, Kapolres Kapuas AKBP Gede Eka Yudharma membenarkan insiden tersebut dan menegaskan bahwa penyelidikan sudah dilakukan oleh Satlantas Polres Kapuas. Polisi kini memeriksa seluruh bukti, termasuk keterangan saksi, untuk mengungkap apakah ada unsur kelalaian dalam pengerjaan proyek jalan tersebut.

Kapolres juga menegaskan komitmen kepolisian dalam penanganan perkara ini.
“Kalau ada kelalaian dalam pelaksanaan pekerjaan, kami terbuka dalam penanganan ini,” tegasnya.

Tragedi ini menjadi tamparan keras bagi pelaksanaan proyek infrastruktur yang kerap mengabaikan keselamatan warga. Di Desa Warnasari, amarah warga bukan hanya karena kehilangan dua nyawa, tetapi juga karena kelalaian yang seharusnya bisa dicegah sejak awal. []

Admin03

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com