Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan
KUTAI KARTANEGARA – Keterbukaan informasi mengenai penyediaan benih sawit menjadi salah satu isu utama yang mengemuka dalam Forum Konsultasi Publik Standar Pelayanan Publik 2025 yang digelar Dinas Perkebunan (Disbun) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Jumat (12/09/2025). Para peserta forum menilai bahwa transparansi informasi terkait benih merupakan kebutuhan mendesak bagi petani untuk meningkatkan produktivitas dan menghindari risiko penggunaan benih tidak bersertifikat.
Perwakilan Koperasi Sejahtera Maju Bersama Desa Lung Anai, Seprianus Upai, menjadi salah satu pihak yang menyampaikan aspirasi tersebut. Dalam forum, ia meminta agar seluruh informasi mengenai benih sawit dapat dipublikasikan secara lebih formal, lengkap, dan mudah dijangkau melalui kanal resmi Disbun maupun PPID. Menurutnya, petani dan kelompok tani selama ini masih bergantung pada informasi lisan yang tidak selalu akurat dan berpotensi menimbulkan kebingungan.
Ia menekankan bahwa koperasi membutuhkan data yang jelas, mulai dari daftar penyedia benih bersertifikat, ketersediaan stok, mekanisme pengajuan, hingga kisaran harga benih yang ditetapkan. Informasi tersebut dinilai sangat penting sebagai dasar perencanaan penanaman dan penyusunan kebutuhan pengadaan benih di tingkat kelompok tani. “Kalau ada informasi, kami berharap dapat disampaikan dengan jelas, termasuk mengenai harga dan ketersediaan benih sawit,” ucapnya.
Koperasi menilai bahwa akses informasi yang terbuka dan terstruktur dapat meminimalkan risiko petani menggunakan benih ilegal atau tidak bersertifikat. Hal itu bukan hanya merugikan secara ekonomi, tetapi juga dapat berdampak pada produktivitas jangka panjang karena kualitas tanaman sangat dipengaruhi oleh mutu benih yang digunakan. Transparansi dinilai sebagai bagian penting dari peningkatan layanan publik dan akuntabilitas pemerintah daerah.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Bidang Usaha dan Penyuluhan Disbun Kukar, Samsiar, menyampaikan apresiasi atas masukan yang diberikan peserta forum, terutama terkait kebutuhan informasi benih yang semakin meningkat. Ia menegaskan bahwa Disbun Kukar akan memperkuat publikasi dan menyediakan data yang lebih detail melalui berbagai kanal resmi agar masyarakat dapat mengakses informasi secara mandiri dan akurat.
Samsiar menjelaskan bahwa penyediaan informasi benih akan ditata lebih baik, termasuk penyajian daftar penyedia benih sawit bersertifikat, persyaratan permohonan, estimasi harga, hingga prosedur pemesanan. Informasi tersebut juga akan diintegrasikan dengan layanan PPID untuk memastikan masyarakat dapat memperoleh data resmi tanpa hambatan.
“Informasi mengenai benih merupakan kebutuhan dasar petani. Kami akan memastikan data yang diperlukan dapat disampaikan dengan lebih terbuka dan mudah dijangkau,” ucap Samsiar.
Ia menambahkan bahwa optimalisasi publikasi informasi akan dilakukan melalui website resmi Disbun, media sosial, serta kanal pelayanan informasi publik lainnya. Langkah ini bertujuan untuk mempercepat arus informasi sekaligus memperkuat peran Disbun sebagai penyedia layanan publik yang responsif dan transparan.
Masukan dari koperasi menjadi catatan penting dalam penyempurnaan Standar Pelayanan Publik 2025. Disbun Kukar menilai bahwa meningkatnya kebutuhan informasi di lapangan harus diimbangi dengan modernisasi layanan, pembaharuan konten informasi, serta peningkatan aksesibilitas data bagi seluruh lapisan masyarakat. Forum tersebut juga menjadi ruang evaluasi bersama untuk memastikan pelayanan publik yang diberikan selaras dengan kebutuhan petani dan dinamika sektor perkebunan yang terus berkembang.
Dengan adanya sinergi antara Disbun dan kelompok masyarakat, diharapkan penyediaan benih sawit bersertifikat dapat berjalan lebih terarah, transparan, dan berkelanjutan. Disbun Kukar menegaskan komitmennya untuk terus meningkatkan kualitas layanan, terutama pada aspek informasi benih yang menjadi komponen strategis dalam mendukung penguatan produktivitas perkebunan rakyat di Kabupaten Kutai Kartanegara. [] ADVERTORIAL
Penulis: Jemi Irlanda Haikal | Penyunting: Rasidah
