Korban Terakhir KM Margana Sakti Ditemukan

KUBU RAYA – Upaya pencarian terhadap awak KM Margana Sakti yang tenggelam di Perairan Padang Tikar, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, akhirnya mencapai titik akhir. Tim SAR gabungan memastikan seluruh awak kapal telah ditemukan setelah satu korban terakhir berhasil dievakuasi pada Sabtu, 15 November 2025.

Kepala Kantor SAR Pontianak, I Made Junetra, mengonfirmasi identitas korban sebagai awak terakhir yang belum ditemukan sejak kapal tersebut dilaporkan hilang pada Jumat malam. “Korban merupakan awak kapal terakhir yang ditemukan, almarhum ditemukan berjarak 18 Nautical Mile dari lokasi kapalnya tenggelam,” jelas I Made Junetra, Minggu (16/11/2025).

Menurutnya, proses evakuasi berjalan dalam kondisi cuaca yang tidak bersahabat. Tim SAR kemudian membawa jenazah ke Pelabuhan Rasau Jaya sebelum diserahkan kepada pihak keluarga. Dengan ditemukannya korban terakhir, operasi pencarian resmi ditutup.

Peristiwa tenggelamnya KM Margana Sakti terjadi sekitar pukul 19.00 WIB. Cuaca ekstrem berupa gelombang tinggi, angin kencang, dan hujan lebat yang datang bersamaan membuat kapal kehilangan kendali dan akhirnya karam. Dari total 14 awak kapal, 13 orang berhasil diselamatkan oleh KM Bintang Terang 2, kapal nelayan yang kebetulan melintas dan melihat kejadian tersebut.

Penyelamatan cepat dari kapal tersebut menjadi faktor penting yang mencegah korban jiwa lebih banyak. Namun satu awak kapal sempat dilaporkan hilang dan baru ditemukan dalam kondisi meninggal dunia pada hari ketiga pencarian.

Junetra juga menjelaskan bahwa informasi awal mengenai lokasi tenggelamnya KM Margana Sakti sempat membingungkan tim pencarian. “Awal kejadian kami menerima laporan bahwa kapal tersebut tenggelam di Perairan Pulau Temajok, Mempawah, namun setelah mendapat informasi dari awak kapal yang selamat, lokasi kejadian berada di Perairan Padang Tikar, Kab. Kubu Raya,” pungkasnya.

Kecelakaan laut ini kembali menegaskan pentingnya kewaspadaan kapal dalam menghadapi perubahan cuaca ekstrem di wilayah perairan Kalimantan Barat yang sering terjadi pada periode peralihan musim. Otoritas terkait juga mengimbau agar seluruh operator kapal memperhatikan peringatan dini cuaca dari BMKG sebelum melakukan pelayaran. []

Admin04

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com