Dibacok Tiga Kali, Remaja Panti Selamat dari Parang Tumpul

KOTAWARINGIN TIMUR — Rasa takut masih menyelimuti pengasuh dan puluhan anak di Panti Asuhan Annida Qolbu, Baamang, Kabupaten Kotawaringin Timur, setelah rangkaian kekerasan yang diduga dilakukan RR (40) kembali terjadi. Insiden terbaru pada Sabtu malam (15/11/2025) memperpanjang teror yang sebelumnya menimpa pengasuh panti, Sri Rohani (52), pada Kamis 13 November 2025.

Kasus ini bermula ketika Sri Rohani mengalami pemukulan hingga menyebabkan retak pada tulang pipi dan bagian mata. Kondisinya kian memprihatinkan mengingat ia telah kehilangan kaki kiri pascakebakaran hebat yang melanda asrama panti pada 2024. Meski laporan sudah dibuat, pelaku kembali berkeliaran dan justru menyerang anak panti, sehingga membuat situasi semakin mencekam.

Korban terbaru adalah remaja berinisial MK (16), yang menurut keterangan Sri Rohani sempat “dibacok sebanyak tiga kali.” Sabetan pertama mengenai helm, sementara dua lainnya mengenai pergelangan tangan dan bahu. Insiden itu terjadi di sekitar Puskesmas Baamang saat sejumlah anak panti keluar untuk memantau keadaan karena pelaku belum berhasil ditangkap. “Mungkin dia pikir ini anak baru, dia tidak tahu MK adalah anak panti yang sudah lama,” ujar Sri Rohani.

Dari informasi lapangan, RR terlihat duduk bersama seorang rekannya sebelum salah satu di antara mereka melakukan aksi pembacokan. Diduga kuat, parang yang digunakan dalam keadaan tumpul sehingga luka yang dialami korban tidak terlalu dalam. Meski demikian, kejadian tersebut cukup membuat anak-anak panti semakin trauma dan takut beraktivitas di luar asrama.

Sri Rohani mengaku kesulitan mengembalikan rasa aman penghuni panti. Ia menegaskan bahwa anak-anak, terutama yang berkebutuhan khusus, kini sangat membutuhkan perlindungan. “Selama orang itu di luar, panti ini tidak akan aman,” katanya. Ia juga mengungkapkan para pengurus terpaksa berjaga hampir tanpa tidur karena tidak mampu menggaji satpam untuk pengamanan ekstra.

Anak-anak panti bahkan sempat meminta agar mereka mengungsi ke hotel, namun permintaan itu ditolak Sri Rohani. Ia menilai, meninggalkan panti justru akan memberikan kemenangan kepada pelaku. “Apapun yang terjadi, kita tidak boleh meninggalkan panti. Ini rumah anak-anak yatim,” ujarnya.

Hingga berita ini diterbitkan, polisi masih melakukan penyelidikan dan pengejaran terhadap RR. Pengasuh panti berharap penangkapan segera dilakukan demi memulihkan rasa aman dan psikologis anak-anak yang kini hidup di bawah bayang-bayang ketakutan. []

Admin04

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com